
Image by Google
Cuaca terik terus melanda seluruh Jepang, dengan suhu ekstrem yang mencapai hingga 38 derajat Celsius di berbagai wilayah. Kondisi panas ini menjadi perhatian serius, terutama karena dampaknya terhadap kesehatan masyarakat dan kestabilan atmosfer. Fenomena ini terjadi bersamaan dengan peringatan sengatan panas yang telah dikeluarkan oleh otoritas setempat di banyak prefektur, dari Hokkaido di utara hingga Kagoshima di selatan. Pada Senin (21/07/2025) pukul 14.00 waktu setempat, suhu tertinggi tercatat di Kota Daigo, Prefektur Ibaraki, yang mencapai 38,7 derajat Celsius. Tidak jauh berbeda, Kota Date di Prefektur Fukushima mengalami suhu 38,6 derajat Celsius. Kondisi serupa juga dialami Kota Oe di Prefektur Yamagata, dengan suhu mencapai 37 derajat Celsius—rekor tertinggi sejak pencatatan statistik dimulai pada tahun 1976.

Image by Google
Sebagai respons atas gelombang panas ini, pihak berwenang mengimbau masyarakat untuk mengambil langkah-langkah pencegahan. Penggunaan pendingin ruangan (AC) secara bijak, konsumsi air putih dan garam secara cukup, serta istirahat berkala saat beraktivitas di luar ruangan sangat dianjurkan untuk menghindari sengatan panas yang berpotensi membahayakan. Selain suhu tinggi, kondisi atmosfer juga dilaporkan sangat tidak stabil, khususnya di wilayah tengah Jepang bagian timur. Ketidakstabilan ini dipicu oleh kombinasi antara suhu yang meningkat dan massa udara dingin yang memasuki wilayah tersebut, menciptakan potensi cuaca ekstrem lainnya.

Image by Google
Awan hujan tebal telah terbentuk di wilayah selatan Tohoku dan Kanto-Koshin. Awan-awan ini berpotensi menyebabkan hujan deras yang tiba-tiba dan disertai fenomena cuaca ekstrem lainnya. Akibatnya, badan cuaca nasional Jepang mengeluarkan peringatan tambahan kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap banjir di dataran rendah, tanah longsor, dan meluapnya sungai. Tidak hanya itu, potensi sambaran petir, tornado, serta hujan es juga turut diwaspadai di beberapa wilayah. Masyarakat diimbau untuk terus memantau informasi terbaru dari badan cuaca, serta menghindari daerah terbuka dan lereng curam ketika kondisi cuaca memburuk. Keselamatan diri dan keluarga menjadi prioritas utama di tengah cuaca ekstrem yang tengah berlangsung ini.