Image by JapanToday.com
Festival Maebashi Hatsuichi, yang diselenggarakan setiap tanggal 9 Januari di Prefektur Gunma, merupakan perayaan yang penuh makna, merayakan berakhirnya tahun sebelumnya dan menyambut datangnya keberuntungan untuk tahun mendatang. Festival ini telah menjadi tradisi yang berlangsung selama lebih dari 400 tahun, menjadikannya salah satu acara yang sangat dinanti oleh masyarakat setempat dan para pengunjung dari luar. Acara yang berlangsung di Kota Maebashi ini dikenal dengan suasana yang ramah keluarga, menawarkan beragam pertunjukan menarik, serta banyak kios pasar yang menyajikan makanan dan barang-barang khas daerah.
Salah satu atraksi utama dalam Festival Maebashi Hatsuichi adalah penghancuran boneka daruma berukuran besar yang mewakili tahun sebelumnya. Boneka daruma, yang selama ini dihubungkan dengan keberuntungan dan kemakmuran, menjadi simbol yang sangat penting dalam festival ini. Selama acara, masyarakat Maebashi dan pengunjung yang hadir mengumpulkan boneka daruma mereka yang sudah dipakai dan menyumbangkannya untuk dimusnahkan dalam api unggun besar. Ritual ini diyakini sebagai cara untuk mengirimkan boneka tersebut ke surga, sekaligus membersihkan diri dari segala keberuntungan atau nasib buruk tahun lalu dan membuka jalan bagi keberuntungan yang lebih baik di tahun yang baru.
Image by JapanToday.com
Boneka daruma sendiri merupakan simbol yang memiliki makna mendalam dalam budaya Jepang. Boneka ini terinspirasi oleh legenda Bodhidharma, seorang biksu Buddha yang hidup sekitar abad kelima atau keenam dan dikenal karena menyebarkan ajaran Buddha ke seluruh Asia Selatan dan Timur. Dalam cerita, Bodhidharma menghabiskan waktu yang lama untuk meditasi, hingga mengalami kondisi fisik yang sangat buruk, bahkan kehilangan beberapa bagian tubuh. Boneka daruma menggambarkan sosok ini dengan hanya memiliki kepala dan tanpa tubuh, mencerminkan pengorbanan ekstrem yang dilakukan oleh Bodhidharma. Boneka daruma dikenal memiliki mata kosong, dan tradisi di Jepang adalah menggambar satu mata saat membuat permohonan. Ketika permohonan tersebut terkabul, mata kedua akan digambar sebagai tanda syukur.
Festival Maebashi Hatsuichi juga menawarkan kesempatan bagi pengunjung untuk merasakan manfaat dari tradisi unik ini, bahkan bagi mereka yang tidak memiliki boneka daruma untuk disumbangkan. Asap dari api unggun yang membakar boneka daruma dipercaya dapat memberikan manfaat kesehatan yang baik bagi siapa saja yang menghirupnya. Selain itu, festival ini diisi dengan berbagai penampilan menarik, seperti parade penari dan kuil portabel yang dipikul oleh para peserta, memberikan suasana yang penuh semangat dan kegembiraan. Para penampil ini berparade di sepanjang jalan utama, menambah kemeriahan suasana perayaan.
Image by JapanToday.com
Bagi masyarakat Maebashi, Festival Hatsuichi adalah momen yang sangat penting, terutama bagi para pemilik bisnis. Mereka datang untuk berharap agar bisnis mereka diberkahi dengan kesuksesan dan keberuntungan di tahun baru. Dengan berpartisipasi dalam festival ini, mereka meyakini bahwa mereka akan mendapatkan berkah yang dapat membawa kelancaran dalam usaha mereka. Festival ini menjadi ajang untuk saling berbagi harapan dan doa, sekaligus mempererat ikatan sosial di antara masyarakat setempat.
Tak hanya masyarakat Maebashi, Festival Hatsuichi juga menarik perhatian banyak wisatawan dari luar kota, bahkan luar negeri, yang tertarik untuk menyaksikan tradisi yang telah berlangsung selama ratusan tahun ini. Kota Takasaki, yang terletak sekitar 30 menit dari Kota Maebashi, merupakan pusat produksi boneka daruma terbesar di Prefektur Gunma dan menjadi destinasi utama bagi mereka yang ingin membeli boneka daruma sebagai simbol keberuntungan. Sebagai produsen boneka daruma terbesar di Jepang, Takasaki memainkan peran penting dalam menjaga kelangsungan tradisi ini, yang menjadi kebanggaan dan daya tarik budaya bagi masyarakat lokal maupun pengunjung.
