Jepang Permalukan Pelanggar Aturan Sampah

kota-di-jepang-ini-akan-mempermalukan-pelanggar-aturan-soal-sampah-apa-alasannya

Image by Detik.com

Jepang dikenal sebagai negara dengan kebijakan pengelolaan sampah yang sangat ketat, dengan proses pemilahan yang cukup rumit. Setiap wilayah di Jepang memiliki aturan dan prosedur yang berbeda dalam menangani sampah, dan sebagian besar kota-kota di Jepang hanya mengungkap pelanggar dari kalangan pelaku usaha, bukan individu. Namun, Kota Fukushima berencana untuk mengambil langkah lebih tegas dengan mengumumkan nama-nama pelanggar aturan soal sampah di situs pemerintah kota. Kebijakan ini akan berlaku mulai Maret 2025.

Fukushima akan melakukan pemeriksaan terhadap kantong-kantong sampah yang dianggap melanggar aturan, seperti sampah yang belum disortir dengan benar atau ukuran sampah yang melebihi batas. Petugas kebersihan akan menelusuri kantong sampah untuk menemukan dokumen yang bisa menunjukkan identitas pemiliknya, seperti surat atau dokumen lain. Setelah identitas pelanggar terungkap, mereka akan diberi teguran mulai dari teguran lisan, teguran tertulis, hingga yang terakhir adalah pengungkapan nama mereka di situs pemerintah kota. Kebijakan ini bertujuan untuk mendorong warga dan pelaku usaha agar lebih disiplin dalam memilah sampah dan mengurangi limbah.

4505cf50-be04-11ef-97a7-0ff098912783

Image by Detik.com

Sebelum kebijakan baru ini disahkan, petugas kebersihan biasanya menempelkan stiker pada kantong sampah sebagai tanda bahwa terdapat pelanggaran. Pemilik kantong sampah yang ditandai dengan stiker tersebut harus memilah ulang sampah mereka sesuai ketentuan yang berlaku. Namun, dengan peraturan yang baru, pelanggar yang tidak mematuhi aturan selama sepekan akan diberi sanksi lebih lanjut, termasuk pengungkapan nama mereka secara publik. Pihak berwenang Fukushima mengklaim bahwa inspeksi ini akan dilakukan dengan cara yang tertutup untuk menghindari masalah terkait pelanggaran privasi.

Wali Kota Fukushima, Hiroshi Kohata, mengatakan bahwa peraturan baru ini dimaksudkan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan sampah yang benar. Ia menekankan bahwa tidak ada yang ilegal dalam mempublikasikan identitas pelanggar yang tidak mematuhi peraturan dan tidak mengikuti arahan serta anjuran kota. Hal ini juga sejalan dengan upaya Jepang untuk mengurangi tumpukan sampah di tempat pembuangan akhir dan meningkatkan sistem pengelolaan limbah secara keseluruhan.

6ccb2950-bdc7-11ef-8760-a120edb06eb2

Image by Detik.com

Sistem pengelolaan sampah yang ketat di Jepang sudah diterapkan sejak tahun 1990-an, dengan target nasional untuk mengurangi sampah dan mempromosikan daur ulang. Setiap daerah memiliki cara berbeda dalam menyelaraskan kebijakan nasional ini. Di Fukushima, misalnya, kantong sampah harus diletakkan di tempat pengumpulan pada pukul 08.30 pagi, dan warga dilarang mengumpulkan sampah sebelum waktu yang ditentukan. Sampah dibagi menjadi kategori mudah terbakar, tidak mudah terbakar, dan dapat didaur ulang, dengan pengumpulan yang dijadwalkan pada waktu yang berbeda.

Salah satu kota yang paling ambisius dalam pengelolaan sampah adalah Kamikatsu. Di kota ini, warga memilah sampah menurut 45 kategori yang berbeda, yang menunjukkan komitmen mereka terhadap lingkungan. Di sisi lain, pemerintah Prefektur Kagoshima mewajibkan warga untuk menulis nama pada kantong sampah mereka sebagai bagian dari upaya untuk memastikan bahwa sampah dibuang dengan benar. Selain itu, Kota Chiba juga telah menguji coba sistem berbasis kecerdasan buatan untuk membantu warganya membuang sampah dengan cara yang lebih efisien dan tepat.


Shinkansen Berhenti Darurat Akibat Insiden Kereta Terlepas

Kereta Peluru Berhenti Darurat Akibat adanya Insiden Kereta Terlepas dalam Perjalanan Menuju Tokyo

Shinkansen melakukan pemberhentian darurat antara Jepang Timur Laut dengan Tokyo pada Kamis setelah dua kereta api yang terhubung terlepas, kata operator JR East, tetapi untungnya tidak ada korban luka dari 320 orang didalamnya.

Insiden ini melibatkan kereta cepat Komachi dan Hayabusa di Jalur Kereta Peluru Tohoku menandai pertama kalinya kereta tersebut terlepas saat sedang melaju.

Masalah tersebut terjadi pada pukul 08:10 pagi antara stasiun Furukawa dan Sendai di Prefektur Miyagi. Sebanyak 72 kereta di Jalur Tohoku, Yamagat, dan Akita Kereta Peluru dibatalkan dan 35 ditunda, yang mempengaruhi 45.000 penumpang.

Tidak ada gerbong yang tergelincir, JR East menghentikan sementara semua layanan kereta peluru antara Tokyo dan Shin-Aomori di Prefektur Aomori untuk keperluan pemeriksaan. Layanan kereta kembali beroperasi sekitar pukul 13:10 siang setelah penyelesaian pemeriksaan kereta Hayabusa dan Komachi di lokasi dan memindahkannya ke stasiun Sendai.

Penyebab insiden sedang diselidiki namun tidak ada kelianan eksternal yang ditemukan pada coupler, menurut JR East.

Kereta tersebut terhubung di stasiun Morioka dan sedang menuju Tokyo dengan kecepatan 315 km/jam saat kereta tersebut terpisah. Komachi sekitar 300 m dari Hayabusa setelah pemberhentian darurat dilakukan.

JR East adalah satu-satunya operator di Jepang yang memasangkan kereta dengan komposisi berbeda untuk layanan Kereta Peluru, dan penyambungan dan pemisahan kereta merah Komachi dan hijau Hayabusa di Morioka menarik banyak penggemar kereta api.


Jelajahi Kota Hakodate dengan Trem “Hakodate Haikara-go”

Jelajahi Kota Hakodate dengan Trem "Hakodate Haikara-go"

Kota Hakodate di Hokkaido, Jepang mengoperasikan trem klasik "Hakodate Haikara-go" sejak 13 April. Kota ini mengoperasikan trem wisata tersebut mulai dari bulan April hingga Oktober. Trem ini merupakan versi restorasi yang pernah digunakan 100 tahun yang lalu.

Trem Hakodate menjadi cara yang nyaman untuk melihat tempat wisata seperti Goryokaku, Motomachi, dan sebagainya. Tampilan trem yang klasik juga menarik perhatian bagi wisatawan yang menyukai fotografi dan ingin merasakan bagaimana menaiki trem klasik tersebut. Hanya ada dua rute/jalur trem di kota ini, dan jalur-jalur tersebut mengikuti rute yang sama kecuali tiga pemberhetian terakhir, di kaki gunung Hakodate. Rutenya dibedakan menjadi Rute 2 (Merah, kode stasiun Y) dan Rute 5 (Biru, kode stasiun D).

Untuk menaiki trem ini cukup mudah yakni dengan datang ke stasiun/pemberhentian trem yang ada di Hakodate, trem akan tiba dalam 6-12 menit. Tarifnya bervariasi bergantung pada jarak tempuh, mulai dari 210-260 Yen. Trem juga menerima pembayaran menggunakan kartu seperti Suica, Pasmo, Icoca, dan Kitaca. Jika berencana untuk melakukan perjalanan trem selama satu hari, dapat membeli Tiket Trem Satu Hari dengan harga 600 yen untuk dewasa dan 300 yen untuk anak-anak

Hakodate Haikara-go

Image by 
Travel Hakodate

2 Juta Bunga Tulip Mekar Sempurna

2 Juta Bunga Tulip Mekar Sempurna di Acara Nyuzen Flower Road

Sebanyak 2 juta Bunga Tulip mekar sempurna di acara Nyuzen Flower Road, sebuah agenda musim semi di kota Nyuzen, Prefektur Toyama.

Sekitar 2 juta tulip dari sekitar 80 varietas ditanam p
ada lahan seluas 5 hektar di sebelah barat sekolah dasar setempat, dengan. Welcome Event pada hari Sabtu menarik banyak keluarga, menawarkan kesempatan kepada orang-orang untuk melihat bunga tulip dari tangga truk pemadam kebakaran. Bahkan umbi juga dijual di acara tersebut.

Pengamatan bunga tulip dengan latar belakang Pegunungan Alpen Utara yang tertutup salju diperkirakan berlangsung hingga akhir April, dengan waktu mekarnya bervariasi tergantung varietasnya. Pada hari Sabtu, varietas merah Van Eijk dan oranye World Peace sangat cerah.

download

Image by
Japan Travel

339 Case Anak Hilang dalam 5 Tahun

Sebanyak 471 orang telah memberikan tanggapan dalam hasil survei terkait kejadian anak hilang di pusat layanan pascasekolah. Sekitar 1 dari 5 responden mengaku pernah mengalami atau menyaksikan kejadian serupa. Dalam wawancara eksklusif, kami mendengar kisah Chieko Masuki (46), seorang ibu dari Yokohama, Jepang, yang mengalami momen yang menggetarkan hati. Hal itu karena anaknya, Soshi (13), menghilang saat bermain di taman. Soshi, yang didiagnosis menderita spektrum autisme, rentan berlari tanpa arah ketika mendengar suara-suara tertentu, sehingga membutuhkan pengawasan ekstra saat berada di luar rumah.
Pada hari kejadian, Soshi tengah bermain di taman bersama staf pusat layanan, namun dalam sekejap, ia menghilang tanpa jejak ketika seorang staf lengah. Pencarian pun dilakukan dengan sigap, dan Soshi akhirnya ditemukan di sebuah pusat perbelanjaan sekitar 2 kilometer dari lokasi awalnya bermain. Namun, kejadian ini membekas lama bagi Chieko, yang merasa kesulitan membiarkan anaknya beranjak sendiri.
Kisah Chieko mencerminkan ketidakmampuan pusat layanan untuk menyediakan pengawasan yang memadai bagi anak-anak dengan kebutuhan khusus. Mayoritas staf mengeluhkan kurangnya personel sebagai salah satu tantangan utama. Di sebuah pusat di Osaka, di mana 31 anak dengan berbagai gangguan perkembangan diterima, hal serupa terjadi. Meskipun telah melampaui standar minimal yang ditetapkan pemerintah dengan menempatkan lebih dari dua staf untuk setiap sepuluh anak, mereka masih kesulitan menjaga keamanan anak-anak tersebut.
Beberapa insiden anak hilang di pusat layanan menyoroti kurangnya pengetahuan staf tentang kebutuhan khusus anak-anak tersebut. Seorang psikolog yang pernah bekerja di layanan pascasekolah menyatakan keprihatinannya akan kurangnya pemahaman staf tentang bagaimana menghadapi anak-anak dengan gangguan perkembangan. Sayangnya, pelatihan dan peningkatan pengetahuan tidak menjadi prioritas di banyak pusat layanan, yang mengakibatkan kurangnya pengertian tentang bagaimana cara terbaik mendukung anak-anak ini.
Pemerintah setempat juga menghadapi tantangan dalam memantau dan mengawasi pusat layanan pascasekolah. Dalam sepuluh tahun terakhir, jumlah pusat layanan di Kobe misalnya, terus bertambah. Ini tentu menyebabkan keterbatasan sumber daya manusia untuk memantau setiap pusat. Langkah-langkah seperti "dukungan berkeliling" yang diadopsi oleh pemerintah setempat bertujuan untuk meningkatkan kualitas layanan sambil memahami situasi di lapangan lebih baik.
Meskipun tantangan yang dihadapi pusat layanan pascasekolah, para ahli mendorong perubahan fokus dari "kuantitas" menjadi "kualitas". Mereka menekankan perlunya perubahan dalam sistem pembayaran yang mengkompensasi pusat layanan atas kualitas layanan daripada hanya kuantitas anak yang mereka layani. Sementara itu, lembaga pemerintah bertekad untuk terus meningkatkan pemahaman tentang kebutuhan anak-anak dengan gangguan perkembangan dan memastikan bahwa pusat layanan dapat memberikan lingkungan yang aman dan mendukung bagi mereka.

339 kasus anak hilang di jepang pada 5 tahun terakhir tentu menjadi keprihatinan bagi para orang tua
Ilustrasi anak Jepang

Konsultan Perjalanan ke Jepang

 

Konsultan Perjalanan ke Jepang

Kami PT. JIM juga melayani konsultasi tour/perjalanan ke Jepang. Semua masalah yang mungkin menghalangi niat tour kamu bisa dikonsultasikan mulai dari transportasi, akomodasi dan konsumsi. Kami juga siap membuatkan jadwal perjalanan anda selama di Jepang sehingga anda tinggal menikmati waktu anda untuk tour saja.

 

Info Penting tentang Perjalanan ke Jepang?

Perjalanan ke Jepang bisa dilakukan secara privat maupun group. Untuk visa tour ke Jepang ini berbeda dengan visa yang lainnya. Visa ini hanya valid untuk 3 bulan dan hanya bisa untuk tinggal di Jepang selama maksimal 2 minggu.

 

Syarat Pendaftaran Perjalanan ke Jepang?

 

Untuk perjalanan ke Jepang dapat dilakukan untuk semua kalangan, dari siswa, mahasiswa, maupun pekerja karena tidak terikat dengan perusahaan atau universitas di Jepang. Konsultasi bisa dilakukan via telepon atau datang langsung ke PT. JIM sesuai nomor dan alamat yang tertera di website ini.

 

0271-2933711
japanikumediatama@gmail.com

 

Kerja Paruh Waktu di Jepang (Arubaito=アルバイト)

Kamu yang pernah ke Jepang pasti ingat bagaimana kehidupan sehari-hari di sana. Biaya untuk makan dan minum, kuliah, tempat tinggal, listrik, air, gas, dll. Biaya hidup di Jepang relatif lebih mahal jika dibandingkan dengan biaya hidup di Indonesia. Bagi kamu yang akan melanjutkan studi lanjut ke Jepang, kerja paruh waktu adalah salah satu solusi yang umumnya dilakukan untuk mencukupi kehidupan sehari-hari atau bahkan biaya kuliah. Biasanya kalian akan kami sarankan untuk melakukan kerja paruh waktu.

Kerja paruh waktu atau dalam bahasa jepang adalah Arubaito アルバイト merupakan kegiatan bekerja yang tidak penuh, sehingga dapat kalian laksanakan disela kegiatan belajar kalian. Arubaito tidak dapat disepelekan, karena biaya hidup dan biaya sekolah dapat dibayarkan dari penghasilan Arubaito (jika kita bisa mengatur keuangan dengan baik). Untuk pelajar asing dibutuhkan izin Arubaito untuk bisa  kerja paruh waktu di Jepang. Gaji Arubaito sekitar 900-1200¥ tiap jamnya. Besaran gaji yang diberikan tergantung pada lokasi dan jenis pekerjaan paruh waktu yang diambil dengan maksimal 4 jam setiap hari dan 120 jam tiap bulannya, jadi kamu berpeluang mendapatkan peluang pemasukan  ¥108.000 - ¥144.000 atau jika dikurskan dalam rupiah adalah  Rp. 12.960.000,00 - Rp. 17.280.000,00 tiap bulannya (dengan kurs 1¥= Rp.120,00). Untuk lebih jelasnya perhatikan ilustrasi berikut:  

Arubaito bukan hanya sebagai cara untuk mendapatkan uang saja loh, kamu juga dapat memperoleh kesempatan untuk praktek langsung berlatih bahasa Jepang, mempelajari etos kerja orang jepang, budaya mereka dalam bersikap dengan orang lain, cara menghormati oranglain dalam kehidupan sehari-hari. Meskipun kamu melaksanakan Arubaito, kamu harus tetap fokus pada misi utamamu sebagai seorang pelajar, yakni BELAJAR. Jangan sampai waktu belajarmu terganggu karena kesibukanmu Arubaito.

 

Follow IG kami untuk update tercepat!

X
× How can I help you?