
Image by KyodoNews.net
Peluang terjadinya gempa besar di Palung Nankai Jepang dalam 30 tahun ke depan diperkirakan meningkat menjadi sekitar 80 persen, menurut laporan panel investigasi gempa yang disampaikan oleh pemerintah pada hari Rabu. Panel tersebut melakukan perhitungan ulang probabilitas gempa secara berkala setiap bulan Januari, dengan mempertimbangkan perjalanan waktu dan perkembangan aktivitas seismik yang terjadi di wilayah tersebut. Sebelumnya, sejak 2018, peluang gempa berkekuatan 8 hingga 9 skala Richter di sepanjang palung Pasifik ini diperkirakan berkisar antara 70 hingga 80 persen.
Ketua panel Naoshi Hirata, yang juga merupakan profesor emeritus di Universitas Tokyo, menekankan pentingnya kewaspadaan berkelanjutan terhadap aktivitas seismik yang meningkat di kawasan tersebut. Hirata mengingatkan bahwa gempa berkekuatan M6,0 telah terjadi beberapa kali di Jepang, termasuk yang terbaru di Semenanjung Noto pada 1 Januari 2024. Ia juga menyebutkan bahwa aktivitas seismik yang sangat aktif ini kemungkinan akan terus berlangsung dalam waktu dekat, dan sangat sulit untuk memprediksi kapan aktivitas tersebut akan mereda.
Aktivitas seismik yang meningkat di Jepang, menurut Hirata, belum pernah diamati sebelumnya dalam skala yang serupa. Hal ini menjadi perhatian utama bagi para ahli geologi dan pemerintah Jepang, mengingat dampak besar yang bisa ditimbulkan dari gempa besar di kawasan Palung Nankai. Meski demikian, pihak Badan Meteorologi Jepang (JMA) belum mengeluarkan peringatan khusus terkait risiko gempa besar meskipun terjadi beberapa guncangan di bawah tepi barat episentrum Palung Nankai. Guncangan tersebut terjadi setelah gempa berkekuatan 6,6 mengguncang wilayah Jepang barat daya.

Image by KyodoNews.net
Pada awal pekan ini, JMA juga menerbitkan Informasi Tambahan Palung Nankai yang kedua setelah gempa di Jepang barat daya, namun pihak badan tersebut menegaskan bahwa tidak ada bukti yang cukup untuk mengindikasikan peningkatan risiko gempa besar dalam waktu dekat. Meskipun ada kekhawatiran terkait aktivitas seismik yang terjadi di wilayah tersebut, pihak berwenang tetap menekankan perlunya penelitian dan pemantauan lebih lanjut untuk memahami dinamika yang terjadi di Palung Nankai.
Palung Nankai merupakan area pertemuan lempeng tektonik Eurasia dan Laut Filipina di dasar laut Pasifik, yang telah lama menjadi titik fokus kekhawatiran seismik di Jepang. Negara ini memang dikenal sebagai salah satu negara yang sangat rawan terhadap gempa bumi, dengan prediksi bahwa suatu saat nanti gempa besar berkekuatan 8 hingga 9 skala Richter akan mengguncang wilayah Palung Nankai. Jika gempa besar ini benar-benar terjadi, diperkirakan wilayah yang luas akan terdampak, dan tsunami besar yang mengikuti gempa tersebut akan melanda pesisir Jepang.
Jepang telah mempersiapkan berbagai langkah mitigasi untuk menghadapi potensi bencana besar ini, dengan sistem peringatan dini dan berbagai infrastruktur yang dirancang untuk mengurangi dampak bencana. Namun, meskipun upaya-upaya tersebut telah dilakukan, masyarakat dan pemerintah tetap harus waspada terhadap kemungkinan terjadinya gempa besar dalam beberapa tahun ke depan, mengingat potensi bencana yang sangat besar di wilayah Palung Nankai ini.