Akankah Upah Baito Lebih Tinggi?

Perkembangan yang mengejutkan, upah baito (pekerja paruh waktu) di beberapa sektor kini melebihi upah karyawan tetap. Fenomena ini terjadi di sebuah perusahaan restoran, di mana upah pekerja paruh waktu mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Tingkat kenaikan upah mencapai level tertinggi dalam 33 tahun. Hal ini menyebabkan upah pekerja paruh waktu mencapai rekor tertinggi.

Pada bulan Maret tahun ini, rata-rata upah pekerja paruh waktu di tiga wilayah metropolitan utama Jepang (Kawasan Metropolitan Tokyo, Tokai, dan Kansai) mencapai 1.188 yen per jam. Ini merupakan angka tertinggi kedua setelah Februari yang mencatat 1.192 yen. Dalam lima tahun terakhir, upah ini naik sebesar 13% dari 1.044 yen. Peningkatan upah ini dipengaruhi oleh kekurangan tenaga kerja dan kenaikan upah minimum akibat inflasi.

Di Jepang, rata-rata upah pekerja non-reguler hanya sekitar 70% dari upah rata-rata karyawan tetap. Namun, ada kasus di mana upah pekerja paruh waktu melampaui upah karyawan tetap. Sebuah perusahaan yang mengelola 137 restoran di Tokyo melaporkan bahwa upah pekerja paruh waktu mereka di beberapa posisi bahkan mencapai 1.600 yen per jam, melebihi upah karyawan baru jika dihitung per jam. Risa Nishijima, seorang manajer sumber daya manusia, mengatakan bahwa perusahaan mereka harus menaikkan upah pekerja paruh waktu untuk bersaing dengan perusahaan lain di area yang sama. Akibatnya, beberapa karyawan tetap beralih menjadi pekerja paruh waktu karena upah yang lebih tinggi.

Perusahaan ini akhirnya juga menaikkan upah karyawan tetap untuk mengatasi fenomena tersebut. Meski demikian, upah pekerja paruh waktu terus meningkat untuk menjaga daya saing. Perusahaan juga memberikan pelatihan kepada pekerja paruh waktu untuk meningkatkan kepuasan dan keterlibatan kerja.

Meskipun kenaikan upah ini memberikan harapan bagi siklus positif antara upah dan harga, situasinya tetap menantang. Laporan dari Bank of Japan menunjukkan bahwa perusahaan masih menghadapi kesulitan dalam menaikkan upah pekerja paruh waktu. Beberapa perusahaan harus menaikkan upah sementara hingga 20% untuk menarik tenaga kerja saat membuka cabang baru.

Di Amerika, kenaikan upah pasca pandemi menyebabkan inflasi upah yang signifikan. Namun di Jepang, pertumbuhan ekonomi yang lambat membuat kemungkinan terjadinya inflasi upah yang serupa lebih kecil. Meski demikian, Bank of Japan terus memantau apakah kenaikan upah dan harga akan berkelanjutan. Perkembangan ini menunjukkan betapa sulitnya mencapai stabilitas dan kenaikan upah yang berkelanjutan di Jepang. Dalam beberapa hari mendatang, Bank of Japan akan mengadakan diskusi dengan para ahli untuk mengevaluasi kebijakan moneter mereka. Selain itu, data indeks harga konsumen untuk bulan April juga akan dirilis, yang akan menjadi indikator penting bagi ekonomi Jepang.


upah pekerja paruh waktu kini lebih tinggi daripada upah karyawan tetap
Yen yang mengalami inflasi menjadi salah satu faktor penyebab
Image by watoson (Getty Image)