Tingkat pengangguran rata-rata di Jepang mencapai 2,6 persen untuk tahun yang berakhir pada bulan Maret lalu, tidak berubah dari tahun fiskal sebelumnya. Kementerian Dalam Negeri mengatakan jumlah rata-rata orang yang bekerja pada tahun fiskal itu meningkat sebesar 280.000 menjadi lebih dari 67,5 juta orang. Industri manufaktur serta sektor hotel dan restoran memimpin penguatannya. Pejabat kementerian mengatakan situasi ketenagakerjaan tampaknya membaik, dengan jumlah orang yang memiliki pekerjaan hampir kembali ke tingkat sebelum pandemi.
Sementara itu, tingkat pengangguran yang disesuaikan secara musiman untuk bulan Maret juga tercatat 2,6 persen, tidak berubah dari bulan Februari. Survei terpisah dari Kementerian Ketenagakerjaan menunjukkan bahwa rasio lowongan pekerjaan terhadap pelamar mencapai 1,28 pada bulan Maret secara rata-rata nasional. Angka tersebut naik 0,02 poin dari bulan Februari, yang berarti terdapat 128 posisi tersedia untuk setiap 100 pencari kerja. Tawaran pekerjaan meningkat dari tahun ke tahun dalam industri jasa, penelitian akademis, dan pekerjaan yang membutuhkan keterampilan teknis. Namun, pembukaan lapangan kerja baru menurun di semua sektor lain, termasuk manufaktur, rekreasi, dan pendidikan. Penyumbang terbesar pengangguran kemungkinan dari mereka yang menutup diri atau dikenal sebagai hikikomori.
Sementara itu, Sekitar 68.000 orang berusia 65 tahun ke atas di Jepang diperkirakan meninggal sendirian di rumah tanpa diketahui setiap tahunnya, demikian menurut data yang dikumpulkan oleh Badan Kepolisian Nasional pada 14 Mei. Angka awal polisi menunjukkan 21.716 orang di seluruh negeri meninggal dalam "kematian sepi" dari Januari hingga Maret. Hampir 80% dari jumlah tersebut atau 17.034 orang berusia 65 tahun ke atas.
Mengutip Japantoday, Badan Kepolisian Jepang diperkirakan akan terus mengumpulkan data sebagai bagian dari upaya pemerintah untuk mengatasi masalah ini, karena negara ini sedang bergulat dengan masyarakat yang menua dengan cepat. Pemerintah dalam beberapa tahun terakhir telah meningkatkan upaya untuk memerangi isolasi sosial dan kesepian di kalangan masyarakat Jepang, termasuk mengeluarkan undang-undang untuk mengatasinya pada Mei 2023. Kematian yang sepi didefinisikan sebagai kematian di mana seseorang meninggal tanpa ada orang lain yang menyaksikannya, dengan jangka waktu tertentu sebelum jenazahnya ditemukan.
Data kematian di rumah pada masyarakat yang tinggal sendiri yang ditangani polisi antara Januari hingga Maret, termasuk kasus bunuh diri, menunjukkan jumlah tertinggi terjadi pada kelompok usia 85 tahun ke atas, yakni sebanyak 4.922 orang. Di antara orang berusia 75 hingga 79 tahun, tercatat terdapat 3.480 kematian, sementara 3.348 orang berusia 80 hingga 84 tahun ditemukan meninggal saja. Mereka yang berusia antara 70 dan 74 tahun yang meninggal sendirian berjumlah 3.204 orang, diikuti oleh 2.080 orang berusia 65 hingga 69 tahun.

Ilustrasi lowongan kerja
Image by 89Stocker