
Image by Google
Tokyo, Jepang – Peneliti di Jepang kembali menggebrak dunia teknologi dengan mencatatkan rekor kecepatan internet terbaru. Dalam sebuah uji coba, tim ilmuwan dari National Institute of Information and Communications Technology (NICT) berhasil mencapai kecepatan transmisi data hingga 402 Tbps (terabit per detik). Angka ini diklaim sekitar 4 juta kali lebih cepat dibandingkan rata-rata kecepatan internet di Amerika Serikat. Kecepatan fantastis ini dicapai berkat pengembangan teknologi serat optik empat inti dengan panjang gelombang ganda yang memungkinkan transmisi data dalam jumlah sangat besar tanpa kehilangan kualitas. Proyek ini merupakan bagian dari upaya Jepang dalam mempersiapkan infrastruktur digital masa depan, termasuk kebutuhan untuk teknologi 6G dan komunikasi kuantum.

Image by Google
Sebagai perbandingan, rata-rata kecepatan internet rumah tangga di Amerika Serikat saat ini berada di kisaran 100–300 Mbps. Dengan teknologi baru ini, pengguna secara teoritis bisa mengunduh seluruh katalog Netflix dalam waktu kurang dari satu detik. Kecepatan ini juga membuka peluang untuk revolusi dalam bidang telemedis, kecerdasan buatan, dan augmented reality. Menurut para peneliti, pencapaian ini bukan hanya sekadar rekor, tetapi juga membuktikan potensi nyata untuk diterapkan dalam jaringan internet publik dalam beberapa dekade ke depan. Meskipun teknologi ini masih dalam tahap eksperimen, Jepang optimistis bisa mempercepat komersialisasinya agar dapat bersaing di pasar global dan memperkuat posisi sebagai salah satu pemimpin dunia di bidang teknologi informasi.

Image by Google
Pemerintah Jepang menyambut baik terobosan ini dan berencana mendukung penuh pengembangan infrastruktur telekomunikasi berbasis serat optik generasi berikutnya. Dukungan ini mencakup pendanaan riset lanjutan, kerja sama dengan sektor swasta, dan penyusunan kebijakan adopsi teknologi di sektor industri. Dengan pencapaian ini, Jepang tak hanya mencetak sejarah baru dalam bidang teknologi internet, tetapi juga mempertegas komitmennya untuk terus berada di garis depan inovasi global. Dunia kini menanti langkah selanjutnya: kapan teknologi luar biasa ini bisa dinikmati oleh masyarakat umum?