Patung Hachiko Shibuya Ditutup

image

Patung Hachiko di Shibuya Ditutup Menjelang Halloween (Image by NHK)

Area di sekitar patung anjing ikonik Hachiko di Stasiun Shibuya, Tokyo, ditutup satu hari sebelum perayaan Halloween. Langkah ini diambil oleh pihak distrik untuk mencegah terjadinya kerumunan besar di kawasan tersebut, yang biasanya menjadi salah satu titik paling ramai di ibu kota Jepang saat malam Halloween. Penutupan dilakukan pada Kamis (30/10/2025) pagi, ketika para pekerja menghabiskan sekitar dua jam untuk memasang pembatas di sekeliling patung yang menjadi simbol kesetiaan itu.

Patung Hachiko, yang menggambarkan anjing ras Akita yang setia menunggu majikannya, telah lama menjadi tempat pertemuan populer bagi warga lokal maupun wisatawan. Namun, menjelang Halloween, area ini kerap dipadati ribuan orang yang datang untuk merayakan pesta kostum tahunan tersebut. Untuk mengantisipasi kepadatan dan potensi insiden akibat kerumunan, pemerintah distrik Shibuya mengambil langkah pencegahan dengan menutup akses ke area patung hingga Sabtu (01/11/2025) pagi.

image

Himbauan diterbitkan guna menjaga dan melindungi salah satu patung Ikonik di Jepang tersebut (Image by NHK)

Tahun sebelumnya, pejabat distrik juga sempat mengimbau masyarakat, termasuk wisatawan asing, agar tidak datang ke kawasan Shibuya untuk merayakan Halloween. Imbauan tersebut diterbitkan setelah meningkatnya kekhawatiran akan keselamatan publik akibat kerumunan besar dan perilaku tidak tertib, seperti minum alkohol di jalan dan membuang sampah sembarangan. Tahun ini, meskipun tidak ada larangan berkunjung secara langsung, pemerintah tetap meminta toko-toko di sekitar stasiun agar tidak menjual minuman beralkohol selama periode perayaan.

Selain itu, pihak berwenang juga akan menampilkan imbauan dalam berbagai bahasa, termasuk Inggris, Mandarin, dan Korea untuk mengingatkan para pengunjung agar tidak mengonsumsi alkohol, merokok, maupun membuang sampah di area publik. Seorang pejabat distrik menyampaikan permohonan pengertian masyarakat atas kebijakan ini, menegaskan bahwa langkah tersebut diambil demi menjaga ketertiban umum serta melindungi patung Hachiko yang telah menjadi simbol kebanggaan dan ikon kota Shibuya.

Menhan Jepang-AS Sepakat Kerja Sama

image

Jepang dan AS Sepakat Perkuat Aliansi Demi Stabilitas Indo-Pasifik (Image by NHK)

Menteri Pertahanan Jepang Koizumi Shinjiro menegaskan komitmen negaranya untuk memperkuat kapabilitas pertahanan nasional dalam pertemuannya dengan Menteri Pertahanan Amerika Serikat Pete Hegseth di Tokyo, Rabu (29/10/2025). Pertemuan yang berlangsung sekitar satu jam itu merupakan pertemuan pertama antara kedua pejabat sejak Koizumi resmi menjabat sebagai Menhan Jepang. Diskusi tersebut menjadi tindak lanjut dari pertemuan puncak antara Perdana Menteri Jepang Takaichi Sanae dan Presiden AS Donald Trump yang digelar sehari sebelumnya.

Dalam pertemuan tersebut, Koizumi menyampaikan bahwa pemerintah Jepang berencana meninjau dan memperbarui tiga dokumen utama keamanan nasional, termasuk Strategi Keamanan Nasional, guna memperkuat kemampuan pertahanan di tengah dinamika geopolitik kawasan. Ia menegaskan pentingnya kerja sama erat dengan AS untuk menjaga keseimbangan strategis serta meningkatkan kemampuan militer Jepang dalam menghadapi ancaman regional yang semakin kompleks.

Kedua menteri pertahanan sepakat untuk meningkatkan daya penggentar dan kapabilitas respons aliansi Jepang–AS, sekaligus memperkuat koordinasi dalam memastikan perdamaian dan stabilitas di kawasan Indo-Pasifik. Koizumi dan Hegseth juga mengonfirmasi rencana peningkatan kerja sama dalam produksi rudal, pemeliharaan kapal perang, serta pesawat militer AS yang beroperasi di Jepang. Kesepakatan tersebut mencerminkan tekad kedua negara untuk memperdalam kemitraan strategis yang sudah berlangsung selama beberapa dekade.

Dalam konferensi pers bersama seusai pertemuan, Koizumi menyebut pembicaraan tersebut membuahkan hasil positif dan menandai langkah penting menuju masa depan aliansi bilateral yang lebih kuat. Ia menyoroti bahwa tatanan internasional dan lingkungan keamanan global tengah menghadapi tantangan berat, mulai dari meningkatnya ketegangan di Laut Cina Selatan hingga ancaman keamanan siber. Koizumi menambahkan, ia akan terus menjalin komunikasi intensif dengan Hegseth dan memanfaatkan setiap kesempatan untuk memperkuat kolaborasi pertahanan demi terciptanya kawasan Indo-Pasifik yang aman, stabil, dan seimbang.

Rasa Kopi Asli dari Jepang

image

Kopi Tokunoshima: Keistimewaan Rasa dari Pulau Tersembunyi Jepang (Image by JapanToday)

Banyak makanan dan minuman favorit Jepang merupakan kebanggaan nasional, seperti beras dan teh hijau yang menjadi bagian penting dari budaya kuliner mereka. Dalam beberapa tahun terakhir, teh hitam buatan Jepang juga mulai mendapatkan penggemar setia. Namun, satu hal yang jarang terdengar adalah kopi asal Jepang. Bukan karena masyarakat Jepang tidak menyukai kopi justru negeri ini dipenuhi kafe-kafe kopi spesial melainkan karena hanya sedikit wilayah di Jepang yang memiliki iklim ideal untuk menanam kopi.

image

Pulau Tokunoshima beriklim subtropis hangat, cocok untuk pertumbuhan kopi (Image by JapanToday)

image

Meski memiliki potensi, proses budidaya kopi di Tokunoshima tidak mudah (Image by JapanToday)

Meski demikian, ada segelintir tempat yang berhasil membudidayakan kopi, salah satunya adalah Pulau Tokunoshima di Prefektur Kagoshima. Pulau ini termasuk dalam gugusan Kepulauan Amami yang terpencil dan beriklim subtropis hangat, cocok untuk pertumbuhan kopi. Letaknya lebih dekat ke Okinawa dibandingkan ke daratan utama Jepang, sekitar satu jam penerbangan dari Kota Kagoshima. Meski memiliki potensi, proses budidaya kopi di Tokunoshima tidak mudah. Pulau ini rawan topan yang dapat merusak tanaman, dan infrastruktur pertanian serta distribusi lokal masih terbatas. Namun sejak tahun 1982, perusahaan Ajinomoto memberikan dukungan finansial dan teknis untuk membantu para petani mengembangkan kopi lokal ini. Setelah empat tahun, panen pertama berhasil dilakukan, dan butuh waktu lebih lama lagi sebelum kopi Tokunoshima siap dipasarkan.

image

Di banderol dengan harga 300 yen, Kopi Tokunoshima resmi diluncurkan ke pasaran (Image by JapanToday)

Setelah puluhan tahun pengembangan, akhirnya kopi Tokunoshima resmi diluncurkan ke pasaran. Produk ini hadir dalam bentuk kopi tetes dengan harga sekitar 300 yen per kemasan. Aroma harum yang langsung tercium saat kemasan dibuka menambah rasa penasaran para penikmat kopi. Dalam sesi uji rasa yang dilakukan oleh tim SoraNews24, reporter PK Sanjun dan pemilik situs, Yoshio seorang pencinta kopi dan mantan barista Starbucks berkesempatan mencicipinya secara langsung.

image

Tak disangka kopi Tokunoshima memiliki cita rasa yang unik (Image by JapanToday)

Menurut Yoshio, kopi Tokunoshima memiliki cita rasa seperti cokelat dengan sentuhan asam yang halus, terutama terasa di sisi lidah. Rasa asamnya tidak mengganggu, justru memberikan karakter yang bersih dan elegan. Ia menilai kopi ini setara dengan kopi spesial yang biasa disajikan di kafe kelas atas seperti Starbucks. Sementara itu, PK Sanjun juga terkesan dengan kekayaan rasa yang jauh lebih kompleks dibanding kopi instan atau kopi praktis dari toko serba ada. Ia menyimpulkan bahwa kopi Tokunoshima bukanlah kopi untuk diminum setiap hari, melainkan minuman istimewa yang pantas dinikmati pada momen spesial.

Donat Pikachu Lucu Hadir di Jepang

image

Donat Pikachu Terlucu Hadir di Jepang, Kolaborasi Mister Donut x Pokémon Kembali Musim Ini (Image by SoraNews24)

Kolaborasi antara Pokémon dan Mister Donut kembali hadir tahun ini, membawa gebrakan baru dalam dunia camilan manis Jepang. Donat Pokémon telah menjadi salah satu menu musiman yang paling dinantikan di negeri sakura, dan seperti tradisi setiap akhir musim gugur, kolaborasi ini akan kembali memanjakan para penggemar. Namun, edisi tahun 2025 menjanjikan sesuatu yang istimewa versi terbaru dari donat Pikachu yang diklaim sebagai “Pikachu paling lucu” yang pernah dibuat.

image

Mofumofu Pikachu Donut (Image by SoraNews24)

Tahun-tahun sebelumnya, donat Pikachu tampil dengan lapisan cokelat halus, namun tahun ini Mister Donut menghadirkan versi baru bernama Fluffy Pikachu Donut (Mofumofu Pikachu Donut). Donat ini menampilkan lapisan serpihan custard lembut dengan potongan cokelat renyah, serta adonan super lembut berisi krim kocok yang menciptakan sensasi manis dan lembut di setiap gigitan. Penampilannya yang menggemaskan membuatnya tidak hanya lezat, tetapi juga sangat fotogenik cocok untuk penggemar Pokémon maupun pencinta donat.

image

Foongus Donut (Image by SoraNews24)

Selain Pikachu, Pokémon lain juga akan memulai debut donatnya, yaitu Foongus, Pokémon berbentuk jamur. Sekilas, donat ini tampak seperti Poke Ball karena warnanya merah dan putih, namun sebenarnya merupakan donat pertama yang terinspirasi dari Foongus. Hidangan ini terdiri dari dua lapisan donat berlapis cokelat putih dan cokelat stroberi yang ditumpuk di atas krim puff berlapis cokelat menghadirkan cita rasa manis yang unik dan kaya tekstur.

image

Pikachu Tail Donut (Image by SoraNews24)

image

Mimikyu Chocolate Donut dan Voltorb White Donut (Image by SoraNews24)

Tidak ketinggalan, Mister Donut juga menghadirkan Pikachu Tail Donut, berbentuk ekor Pikachu yang dilapisi cokelat putih dan diberi “topping emas” khas Mister Donut (campuran gula, tepung, dan kuning telur) serta dua garis cokelat menyerupai pola di punggung Pikachu. Dua varian tambahan juga tersedia, yaitu Mimikyu Chocolate Donut dan Voltorb White Donut, keduanya berisi custard dan krim kocok serta dibungkus dengan ilustrasi karakter Pokémon masing-masing. Harga donat bervariasi, mulai dari 226 yen hingga 341 yen tergantung jenis dan lokasi pembelian.

image

Tersedia pilihan bundle menarik untuk dibawa pulang (Image by SoraNews24)

image

Ada juga Bundle untuk "Anak Anak" (Image by SoraNews24)

Bagi penggemar yang ingin membawa pulang lebih dari sekadar kenangan manis, Mister Donut juga menawarkan paket bundel edisi terbatas berisi merchandise Pokémon. Paket tersebut mencakup pilihan dua donat Pokémon, satu Pon de Ring klasik, dan satu selimut bergambar karakter seperti Pikachu, Mimikyu, Foongus, dan Voltorb seharga 2.100 yen. Ada pula paket anak-anak berisi satu donat Pokémon, satu Pon de Ring, dan satu gelas Pokémon seharga 1.100 yen. Seluruh produk kolaborasi ini akan mulai dijual pada 5 November 2025, dan tersedia hingga akhir Desember, meskipun produk edisi terbatas seperti selimut dan gelas diperkirakan akan cepat habis.

Patung Godzilla Hiasi Bandara Haneda

image

Patung Godzilla Raksasa Sambut Pengunjung di Bandara Haneda Tokyo (Image by SoraNews24)

Mulai musim dingin tahun ini, pengunjung Jepang akan disambut atau mungkin sedikit ditakuti oleh patung Godzilla dalam ruangan terbesar di dunia di Bandara Haneda Tokyo. Patung raksasa ini menjadi tambahan terbaru di Terminal 3, yang merupakan terminal internasional bandara tersebut. Haneda, sebagai salah satu gerbang utama Jepang, dikenal karena memadukan kenyamanan modern dengan unsur budaya tradisional. Area "Edo Koji" di terminal ini, misalnya, meniru suasana jalanan Tokyo abad ke-17 pada era samurai, lengkap dengan replika sebagian Jembatan Nihonbashi yang legendaris.

image

Patung Godzilla raksasa 40 meter di Terminal 3 Bandara Haneda, jadi ikon baru dan terbesar di dunia! (Image by SoraNews24)

Patung Godzilla baru ini akan memiliki panjang sekitar 40 meter dan berdiri megah di sebagian area Terminal 3. Dari posisinya, makhluk legendaris tersebut akan tampak menatap para penumpang di lantai tiga yang sedang bersiap berangkat ke luar negeri. Karena patung ini ditempatkan di area publik sebelum pemeriksaan keamanan, wisatawan yang baru tiba pun dapat dengan mudah naik sebentar ke lantai tiga untuk melihat langsung sang Raja Monster setelah mendarat di Jepang. Haneda pun mengklaim bahwa instalasi ini merupakan patung Godzilla dalam ruangan terbesar di dunia.

image

Godzilla bergaya Minus One hadir di Bandara Haneda, lengkap dengan duri biru bercahaya (Image by SoraNews24)

Meskipun para desainer belum mengungkap secara resmi versi Godzilla mana yang dijadikan model, duri-duri bercahaya biru pada punggungnya mengingatkan pada wujud Godzilla dalam film "Godzilla Minus One" (2023), produksi terbaru Toho yang kembali mengangkat kisah klasik tersebut. Selain versi raksasa di area keberangkatan, replika Godzilla berukuran sedang yang secara eksplisit didasarkan pada desain "Minus One" juga akan dipajang di lobi kedatangan lantai dua. Di lantai yang sama, meja informasi akan menampilkan ilustrasi berbagai kaiju legendaris dari sejarah perfilman Jepang, menambah daya tarik budaya bagi pengunjung internasional.

image

Proyek Global Haneda Godzilla akan resmi hadir pada Desember tahun ini (Image by SoraNews24)

Seluruh proyek ini diberi nama "Proyek Global Haneda Godzilla" dan dijadwalkan resmi hadir pada Desember mendatang. Pameran tersebut akan berlangsung selama satu tahun penuh, menjadikan Bandara Haneda bukan sekadar titik transit, tetapi juga destinasi wisata budaya pop Jepang. Bagi penggemar Godzilla yang ingin merasakan pengalaman lebih, Tokyo bahkan memiliki hotel bertema Godzilla yang memungkinkan tamu “beristirahat” di bawah pengawasan sang monster ikonik Jepang itu.

Jepang Berencana Menaikkan Biaya Visa dan Keberangkatan untuk Turis Asing

image

Image by: google.com

Pemerintah Jepang berencana menaikkan berbagai biaya dan pajak yang dibebankan kepada warga negara asing, termasuk pajak keberangkatan di bandara, biaya visa, dan biaya baru untuk pra-penyaringan sebelum masuk. Langkah ini dilakukan karena tarif yang berlaku saat ini dinilai terlalu rendah dibandingkan standar internasional. Pemerintah beralasan bahwa tambahan pendapatan akan digunakan untuk mengurangi kepadatan di bandara dan memperkuat sistem keamanan perbatasan.

Sebagian surplus dari pendapatan baru ini juga akan dialokasikan untuk kebijakan sosial, seperti perluasan program sekolah menengah gratis yang disepakati dalam koalisi pemerintah sebelumnya dan tetap dipertahankan dalam pemerintahan baru. Pemerintah menghadapi kesulitan mencari sumber dana yang stabil untuk program tersebut serta penghapusan pajak bensin sementara, sehingga memilih untuk membebankan sebagian biaya kepada warga asing yang tidak memiliki hak pilih di Jepang.

image

Image by: asahi.com

Salah satu perubahan utama yang akan diberlakukan pada tahun fiskal 2026 adalah kenaikan pajak keberangkatan internasional atau departure tax, yang saat ini sebesar 1.000 yen per penumpang. Pemerintah berencana menyesuaikan tarif ini dengan standar negara lain, seperti Amerika Serikat yang mengenakan sekitar 3.300 yen. Untuk mengimbangi dampaknya bagi warga Jepang, pemerintah mempertimbangkan untuk menurunkan biaya pembuatan dan perpanjangan paspor. Selain itu, pemerintah juga akan meninjau ulang biaya visa dan izin tinggal yang belum pernah berubah sejak 1978.

Saat ini, biaya visa masuk tunggal ke Jepang sekitar 3.000 yen, jauh di bawah tarif di AS (sekitar 28.000 yen) atau Uni Eropa (sekitar 16.000 yen). Pemerintah berencana menaikkan biaya ini secara bertahap agar sejalan dengan tarif internasional, sekaligus meninjau ulang beberapa prosedur izin tinggal yang baru diperbarui setelah lebih dari empat dekade.

image

Image by: google.com

Mulai tahun fiskal 2028, Jepang juga akan memperkenalkan sistem pra-otorisasi perjalanan elektronik bernama Japan Electronic System for Travel Authorization (JESTA) untuk pengunjung dari negara bebas visa. Sistem ini akan memungut biaya sekitar 6.000 yen, mengikuti model Amerika Serikat. Pemerintah memperkirakan total pendapatan dari kenaikan berbagai biaya ini dapat mencapai sekitar 300 miliar yen, sebagian besar dari wisatawan dan warga asing yang datang ke Jepang.

Meski demikian, beberapa pihak memperingatkan agar kebijakan ini tidak berlebihan dan justru menghambat pertukaran internasional. Sejumlah anggota parlemen dari Partai Demokrat Liberal juga mengusulkan penghapusan fasilitas bebas pajak konsumsi bagi wisatawan asing, namun langkah ini dinilai terlalu membebani sektor pariwisata. Pakar keuangan publik dari Universitas Meiji, Hideaki Tanaka, menyebut penyesuaian tarif memang perlu, tetapi harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak menurunkan minat wisatawan berkunjung ke Jepang.

Takaichi, PM Wanita Pertama Jepang

Pada 21 Oktober 2025, Sanae Takaichi terpilih sebagai Perdana Menteri Jepang yang ke-104, menjadikannya wanita pertama yang memegang jabatan tersebut. Ia memenangkan pemilihan di Dewan Perwakilan Rakyat dengan meraih 237 suara, mengalahkan Yoshihiko Noda dari Partai Demokrat Konstitusional Jepang yang memperoleh 149 suara.


Latar Belakang dan Koalisi Pemerintahan


Takaichi, yang berusia 64 tahun, merupakan anggota dari Partai Demokrat Liberal (LDP) dan dikenal sebagai sosok konservatif yang mengagumi mantan Perdana Menteri Inggris, Margaret Thatcher. Ia menggantikan Shigeru Ishiba yang mengundurkan diri setelah LDP mengalami kekalahan dalam pemilu Juli lalu Untuk membentuk pemerintahan, LDP menjalin koalisi dengan Partai Inovasi Jepang (Japan Innovation Party), meskipun koalisi ini tidak memiliki mayoritas mutlak di parlemen.

download

Kebijakan dan Pandangan Sosial


Sebagai seorang konservatif, Takaichi menentang pernikahan sesama jenis dan penggunaan nama keluarga terpisah untuk pasangan yang menikah. Ia juga mendukung revisi konstitusi Jepang dan memperkuat hubungan dengan Taiwan, yang dapat mempengaruhi hubungan dengan China. Dalam kabinetnya, ia hanya menunjuk dua wanita, meskipun sebelumnya berjanji untuk meningkatkan representasi perempuan. 


Tantangan dan Harapan


Takaichi menghadapi tantangan besar dalam mengelola ekonomi Jepang yang sedang tertekan, memperkuat hubungan diplomatik dengan negara-negara tetangga, dan menjaga stabilitas politik dalam koalisi yang rapuh. Meskipun demikian, banyak pihak berharap ia dapat membawa perubahan positif dalam kebijakan domestik dan internasional Jepang.

Osaka Expo Berakhir Setelah 6 Bulan

Gambar WhatsApp 2025-10-16 pukul 09.02.50_5d64b45f

Setelah berlangsung selama 6 bulan dan berhasil menarik 25 juta pengunjung, World's Expo di Osaka, yang mempertunjukkan teknologi canggih dan berbagai macam budaya, resmi berakhir pada hari Senin. Meskipun menghadapi sejumlah tantangan operasional, para penyelenggara menyebut acara ini sukses besar. Acara berlangsung di Pulau buatan Yumeshima dengan partisipasi dari 158 negara dan wilayah.

 

Mengusung tema “Designing Future Society for Our Lives”, Expo ini ditujukan sebagai ajang kolaboratif untuk merancang masa depan yang lebih baik bagi umat manusia. Dalam deklarasi penutupannya, expo disebut telah menegaskan kembali pentingnya eksposisi dunia sebagai "kebaikan publik global" yang mendorong pemahaman bersama, dialog lintas bangsa, dan perubahan positif. Perdana Menteri Jepang, Shigeru Ishiba, menyampaikan bahwa kesuksesan acara ini dicapai melalui persatuan dan solidaritas. Sementara itu, Pangeran Mahkota Fumihito menilai expo ini sebagai momentum penting untuk mencari solusi atas tantangan global secara kolektif.

Dari sisi pencapaian, Expo Osaka 2025 mencatatkan 25,29 juta kunjungan, melampaui total pengunjung Expo Aichi 2005 yang mencapai 22,05 juta, meski masih di bawah target ambisius sebesar 28,20 juta. Sebanyak 22,07 juta tiket terjual, dan penjualan merchandise resmi seperti boneka maskot Myaku-Myaku menyumbang pemasukan sekitar 80 miliar yen hingga akhir Agustus. Panitia memperkirakan akan mencatat surplus operasional hingga 28 miliar yen.

Namun, keberhasilan tersebut tidak terlepas dari sejumlah tantangan. Persiapan Expo sempat terkendala oleh lonjakan biaya pembangunan, keterlambatan penyelesaian paviliun, serta minimnya antusiasme publik di awal pembukaan. Sistem reservasi digital yang dirancang untuk menghindari antrean panjang pun tidak berjalan mulus, memicu keluhan dari pengunjung yang kesulitan mendapatkan akses masuk ke beberapa paviliun meskipun telah membeli tiket.

Pasca penutupan, proses pembongkaran dan pemulihan area Expo di pulau buatan Yumeshima akan dimulai pekan depan. Pemerintah berencana mengembalikan lahan tersebut ke kota Osaka pada Februari 2028. Meski demikian, sejumlah pihak menyuarakan kekhawatiran atas pembayaran yang belum diselesaikan kepada subkontraktor pembangunan paviliun internasional, yang dikhawatirkan dapat menghambat proses pembongkaran.

Salah satu warisan fisik dari Expo ini adalah struktur ikonik Grand Ring—atap kayu sepanjang dua kilometer yang mengelilingi area utama pameran. Sekitar 200 meter dari struktur ini akan dipertahankan sebagai monumen arsitektur, sementara sisanya dibongkar dan sebagian materialnya akan digunakan kembali. Grand Ring juga telah tercatat dalam Guinness World Records sebagai struktur kayu arsitektural terbesar di dunia.

source: https://japantoday.com/category/national/Osaka-Expo-wraps-up-6-month-run-after-drawing-over-25-million-visitors

 

 

Radioyaki, Awal Mula Takoyaki

image

Radioyaki: Cikal Bakal Takoyaki yang Hampir Terlupakan (Image by SoraNews24)

Sebelum takoyaki dikenal sebagai jajanan khas Jepang yang ikonik, ada satu makanan yang bisa disebut sebagai leluhurnya: radioyaki. Makanan ini pertama kali muncul di Osaka sekitar tahun 1935, pada masa di mana radio sedang menjadi simbol kemajuan teknologi dan modernitas di Jepang. Nama “radioyaki” sendiri berasal dari gabungan kata “radio” dan “yaki” (panggang), merujuk pada keunikan makanan ini yang disiapkan dengan cara dipanggang dalam cetakan berbentuk setengah bola – metode yang kelak juga digunakan dalam pembuatan takoyaki. Keberadaan radioyaki menjadi populer di kalangan masyarakat perkotaan karena bentuknya yang praktis, rasa yang mengenyangkan, dan harganya yang terjangkau.

image

Radioyaki, si pendahulu takoyaki, hadir dengan isian daging sapi dan konnyaku, tanpa saus, tapi kaya rasa dan hangatnya nostalgia (Image by SoraNews24)

Berbeda dengan takoyaki yang menggunakan potongan daging gurita sebagai isian utama, radioyaki biasanya diisi dengan gyusuji (urat daging sapi yang direbus hingga empuk), konnyaku, dan kadang-kadang tambahan seperti daun bawang. Adonannya pun dibuat dari campuran tepung terigu dan kaldu, namun tidak serumit adonan takoyaki masa kini yang sudah diperkaya rasa. Tidak ada saus takoyaki atau mayones sebagai pelengkap. Rasa radioyaki lebih sederhana dan gurih alami, tanpa topping yang dominan, menonjolkan rasa dari bahan dasarnya. Hal ini mencerminkan selera masyarakat Jepang pada masa itu yang lebih menyukai makanan hangat, bergizi, dan tidak terlalu mencolok.

image

Dari eksperimen sederhana, radioyaki berevolusi jadi takoyaki berisi gurita dan saus khas yang kini digemari di seluruh Jepang (Image by SoraNews24)

Transformasi dari radioyaki menjadi takoyaki dimulai ketika seorang penjual jalanan bernama Tomekichi Endo bereksperimen dengan resep radioyaki miliknya. Terinspirasi dari akashiyaki, hidangan dari kota Akashi yang menggunakan telur dan gurita sebagai bahan utama, Endo mencoba mengganti isian radioyaki dengan potongan gurita dan menambahkan saus manis di atasnya. Percobaan itu terbukti sukses besar, dan lahirlah takoyaki seperti yang kita kenal sekarang: bola-bola tepung berisi gurita, dimasak dengan cetakan khusus, dan disajikan dengan saus takoyaki, mayones, dan taburan aonori serta katsuobushi. Inovasi ini dengan cepat merebut perhatian publik dan menyebar ke seluruh Jepang.

image

Meski nyaris punah, radioyaki tetap jadi jejak berharga dalam sejarah kuliner Jepang sebagai cikal bakal takoyaki yang mendunia (Image by SoraNews24)

Seiring popularitas takoyaki yang terus meroket, radioyaki mulai tenggelam dan hanya dapat ditemukan di sedikit tempat, bahkan di Osaka sekalipun. Saat ini, radioyaki nyaris punah dan hanya dikenal oleh sebagian kecil penggemar kuliner nostalgia atau peneliti sejarah makanan Jepang. Meski begitu, radioyaki tetap memiliki tempat penting dalam sejarah kuliner Jepang. Ia adalah contoh bagaimana inovasi dan penyesuaian terhadap selera pasar bisa menciptakan sesuatu yang benar-benar baru, sekaligus pengingat bahwa di balik makanan populer, selalu ada warisan dan cerita yang mendahuluinya.

 

Naga Bersinar Hiasi Toshogu Tokyo

image

Iluminasi Musim Gugur di Kuil Ueno Toshogu (Image by SoraNews24)

Iluminasi Musim Gugur di Kuil Ueno Toshogu: Ketika Mimpi Menjadi Nyata Musim gugur ini, Taman Ueno di Tokyo akan bersinar dalam cahaya yang memukau melalui sebuah acara iluminasi malam yang digelar di Kuil Ueno Toshogu. Meski taman ini biasanya dikenal sebagai tempat terbaik untuk menikmati bunga sakura saat musim semi, pesona dedaunan musim gugur yang berubah warna tak kalah menawan. Acara spesial bertajuk "Malam Cahaya Saat Mimpi Menjadi Kenyataan" ini akan berlangsung mulai 25 Oktober hingga 9 November, setiap malam dari pukul 17.00 hingga 19.00, menyulap area kuil menjadi ruang magis penuh warna dan cahaya.

image

Kuil Ueno Toshogu yang berdiri sejak tahun 1627 berbalut sentuhan cahaya lembut nan menawan (Image by SoraNews24)

image

Jalan setapak berwarna-warni menuju aula utama (Image by SoraNews24)

image

Pohon suci goshinboku dan taman batu di halaman akan diterangi oleh cahaya kuning lembutnya sendiri (Image by SoraNews24)

Kuil Ueno Toshogu yang berdiri sejak tahun 1627 merupakan salah satu situs bersejarah penting di Tokyo, dengan banyak bangunan dari era Edo yang kini ditetapkan sebagai Properti Budaya Penting oleh pemerintah Jepang. Untuk memperkuat keindahan arsitektur bersejarah tersebut, desainer pencahayaan kelas dunia asal Jepang, Motoko Ishii, telah merancang sistem iluminasi khusus yang menonjolkan warna keemasan bangunan dengan sentuhan cahaya lembut. Selama acara, pengunjung dapat menikmati detail rumit ukiran kuil, jalan setapak berwarna-warni menuju aula utama, pohon suci goshinboku, dan taman batunya yang semuanya diterangi dengan cahaya dramatis namun menenangkan.

image

Jimat (Omamori) bertemakan mimpi spesial seharga 800 yen (Image by SoraNews24)

Sesuai dengan tema mimpi, acara ini juga menghadirkan berbagai elemen simbolik seperti omamori (jimat) spesial seharga 800 yen. Desain jimat tersebut menggambarkan langit malam berbintang dengan bintang jatuh dan dua naga yang dipercaya terbang dari ukiran gerbang karamon setiap malam. Kisah legenda lokal ini menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung. Selain itu, tersedia pula segel kuil goshuin edisi terbatas seharga 1.300 yen, dicetak di atas kertas hijau tua dengan motif emas yang menampilkan pemandangan dedaunan musim gugur di bawah bulan purnama serta salah satu naga ikonik Toshogu.

image

Lentera yang dapat "Disewa" menciptakan pengalaman unik saat berjalan di area kuil (Image by SoraNews24)

Bagi pengunjung yang ingin merasakan pengalaman lebih mendalam, lentera-lentera khusus dapat disewa secara gratis (selama persediaan masih ada). Menariknya, lentera ini memproyeksikan lambang keluarga Tokugawa ke tanah, menciptakan pengalaman unik saat berjalan di area kuil. Harga tiket masuk untuk acara iluminasi ini adalah 700 yen untuk dewasa dan 300 yen untuk anak-anak usia sekolah dasar, sementara anak-anak di bawah usia tersebut dapat masuk gratis. Dengan pencahayaan yang memesona dan nuansa historis yang kental, acara ini menjadi salah satu pilihan terbaik untuk menikmati musim gugur di Tokyo.