Rekor Visa Terampil Jepang

image

Badan Imigrasi Jepang umumkan Pemegang visa terampil capai rekor tertinggi (Image by Google)

Badan Imigrasi Jepang mengumumkan bahwa jumlah warga negara asing yang bekerja di bawah skema visa Pekerja Keterampilan Khusus mencapai rekor tertinggi, yakni 336.196 orang pada akhir Juni 2025. Lonjakan ini didorong oleh peningkatan signifikan pemegang visa No. 2, yang memerlukan keterampilan tingkat lanjut dan memberikan peluang untuk mendapatkan status tempat tinggal permanen. Sektor manufaktur makanan dan minuman menjadi industri utama yang menyerap tenaga kerja asing, dengan sekitar 84.000 pekerja. Warga Vietnam menjadi kelompok terbanyak pemegang visa, sekitar 40 persen, diikuti oleh pekerja dari Indonesia dan Myanmar.

image

Jumlah pemegang visa terampil sampai dengan pertengahan 2025 naik sampai 3,7 kali lipat (Image by Google)

Visa Pekerja Keterampilan Khusus terdiri dari dua jenis: visa No. 1 dan No. 2. Visa No. 1 memungkinkan warga asing bekerja hingga lima tahun di 16 sektor industri, seperti pertanian dan konstruksi. Setelah memenuhi syarat tertentu, seperti lulus ujian, pemegang visa No. 1 dapat beralih ke visa No. 2, yang berlaku di 11 sektor dan membuka peluang untuk tinggal permanen. Hingga pertengahan 2025, jumlah pemegang visa No. 2 mencapai 3.073 orang, naik sekitar 3,7 kali lipat dibanding akhir tahun lalu. Banyak dari mereka adalah pemegang visa No. 1 yang telah memenuhi syarat setelah lima tahun tinggal di Jepang.

image

Meski magang akan dihapus di 2027, hampir 50% pemegang visa terampil dari magang (Image by Google)

Sekitar 50 persen pemegang visa No. 1 sebelumnya mengikuti Program Pelatihan Magang Teknis, yang ditujukan untuk meningkatkan keterampilan teknis pekerja dari negara berkembang. Mereka berhasil beralih ke status pekerja terampil tanpa harus mengikuti ujian tambahan. Menanggapi berbagai kritik terhadap program magang ini, pemerintah Jepang berencana untuk menghapusnya pada tahun fiskal 2027. Sebagai gantinya, akan diterapkan sistem baru bernama Ketenagakerjaan untuk Pengembangan Keterampilan, yang mendorong transisi pekerja ke status Pekerja Terampil Khusus setelah tiga tahun bekerja di Jepang.