Utusan Muda Jepang Tuk Perdamaian
image

Utusan Muda Jepang Serukan Perdamaian dalam Forum Pertemuan PBB (Image by Google)

Pelajar Jepang Serahkan 110.000 Tanda Tangan ke PBB untuk Serukan Penghapusan Senjata Nuklir

Delapan dekade setelah tragedi pengeboman atom di Hiroshima dan Nagasaki, sekelompok pelajar sekolah menengah dari Jepang mengirimkan pesan kuat kepada dunia: hentikan senjata nuklir. Pada hari Selasa, sebanyak 24 siswa, terdiri dari empat laki-laki dan dua puluh perempuan yang terpilih sebagai Utusan Perdamaian 2025 menyerahkan lebih dari 110.000 tanda tangan kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa di Jenewa. Penyerahan ini dilakukan sebagai bagian dari upaya tahunan untuk menyerukan penghapusan total senjata nuklir di seluruh dunia.

image

Dalam Acara tersebut Para Utusan Muda Jepang serahkan 110.000 Tanda Tangan Perdamaian (Image by Google)

Dalam pertemuan resmi dengan Carolyne-Melanie Regimbal, kepala layanan Kantor PBB untuk Urusan Perlucutan Senjata, para siswa menyampaikan pesan-pesan dari para penyintas bom atom yang kini sudah lanjut usia. Salah satu siswa, Ami Nagato (16) dari Prefektur Hiroshima, menyampaikan peringatan yang menyentuh tentang konsekuensi mengerikan dari senjata nuklir. “Delapan puluh tahun yang lalu, senjata nuklir meninggalkan luka dan kesedihan yang tak terkira. Bayangkan jika 12.000 senjata nuklir saat ini digunakan,” ujarnya. Banyak dari siswa ini membagikan kisah pribadi keluarga mereka yang terdampak langsung oleh bom atom pada tahun 1945. Dengan usia rata-rata para penyintas kini melebihi 86 tahun, mereka merasa waktu untuk menyuarakan pesan damai dari generasi terdahulu semakin terbatas. Mereka percaya, suara dan aksi generasi muda menjadi kunci dalam meneruskan kenangan sekaligus mencegah tragedi serupa terulang.

image

"Senbazuru" (Seribu Burung Bangau Kertas) sebagai simbol Doa dan Harapan untuk Perdamaian (Image by Google)

Salah satu momen paling emosional terjadi ketika Karen Mizuno (18) dari Prefektur Shizuoka menyanyikan lagu “Senbazuru” (Seribu Burung Bangau Kertas) untuk mengenang para korban pengeboman. Lagu ini menggambarkan harapan dan doa untuk perdamaian abadi. Siswa lain pun turut mengangkat burung bangau kertas di ujung jari mereka, simbol perdamaian yang sangat kuat di Jepang.

image

Carolyne-Melanie Regimbal senantiasa mengapresiasi Semangat dari para pelajar Jepang tersebut (Image by Google)

Carolyne-Melanie Regimbal memberikan dukungan moral kepada para pelajar dalam pertemuan tersebut. Ia menyatakan bahwa kisah dan semangat mereka sangat penting untuk dunia saat ini. "Jadilah kenangan yang kakek-nenek kalian butuhkan. Teruslah berbicara. Jangan menyerah," pesannya, memberi semangat kepada para pembawa pesan muda ini untuk terus menyuarakan perdamaian. Program Utusan Perdamaian Hiroshima dan Nagasaki telah berjalan sejak 1998, setelah uji coba nuklir yang dilakukan India dan Pakistan. Sejak saat itu, para pelajar Jepang secara rutin mengunjungi PBB untuk menyerahkan tanda tangan sebagai simbol perlawanan terhadap senjata nuklir. Tahun ini, mereka telah berhasil mengumpulkan 111.071 tanda tangan, sehingga total keseluruhan yang telah dikumpulkan melalui program ini mencapai lebih dari 2,8 juta. Sebuah bukti bahwa harapan dan perjuangan untuk dunia tanpa senjata nuklir terus menyala dari generasi ke generasi.