Pemerintah Jepang mengumumkan bahwa mulai hari Senin, kartu asuransi kesehatan tradisional tidak akan lagi diterbitkan. Sebagai gantinya, kartu asuransi kesehatan akan diintegrasikan dengan kartu My Number, yang telah digunakan untuk berbagai keperluan administratif di Jepang. Langkah ini diambil sebagai bagian dari upaya untuk menyederhanakan sistem administrasi negara, dengan menggabungkan berbagai data pribadi dalam satu kartu yang dapat digunakan untuk berbagai layanan publik. Dengan perubahan ini, warga negara Jepang diharapkan dapat mengakses layanan kesehatan secara lebih efisien melalui kartu My Number yang sudah terhubung dengan berbagai informasi pribadi.
Meskipun kartu asuransi kesehatan baru tidak akan diterbitkan lagi, mereka yang sudah memiliki kartu asuransi kesehatan yang masih berlaku dapat terus menggunakannya hingga 1 Desember 2025. Ini memberikan waktu transisi bagi mereka untuk mendaftar dan mengintegrasikan kartu My Number dengan informasi asuransi kesehatan mereka. Untuk menggunakan kartu My Number sebagai pengganti kartu asuransi kesehatan, masyarakat diharuskan mengikuti prosedur pendaftaran yang dapat dilakukan melalui beberapa cara. Pendaftaran ini dapat dilakukan secara daring di situs resmi pemerintah, melalui pembaca kartu di rumah sakit atau klinik, serta di ATM Seven Bank yang tersedia di berbagai toko swalayan.
Bagi mereka yang memiliki kartu My Number yang sudah kedaluwarsa, diperlukan pengajuan permohonan pembuatan kartu baru di kantor wilayah setempat. Kartu My Number yang baru akan terhubung langsung dengan data asuransi kesehatan, sehingga mempermudah proses verifikasi identitas dan akses ke layanan kesehatan. Proses pendaftaran ini bertujuan untuk memastikan bahwa data pribadi dan informasi kesehatan individu dapat dikelola dengan lebih baik dan lebih aman, serta meminimalisir kemungkinan kesalahan atau kebocoran informasi.
Kartu My Number yang terintegrasi ini memiliki sejumlah manfaat signifikan bagi sistem layanan kesehatan Jepang. Dengan kartu ini, institusi medis dapat mengakses data pasien secara langsung, termasuk informasi resep obat, catatan pemeriksaan kesehatan, dan data lainnya yang relevan. Hal ini memungkinkan mereka untuk memberikan pilihan perawatan yang lebih tepat sesuai dengan kondisi pasien. Proses verifikasi identitas juga lebih aman, di mana pasien dapat memverifikasi identitas mereka menggunakan kode empat digit atau melalui teknologi pengenalan wajah, yang memastikan bahwa layanan kesehatan yang diterima benar-benar sesuai dengan individu yang bersangkutan.
Namun, sistem ID My Number yang pertama kali diperkenalkan pada tahun 2016 tidak langsung diterima dengan baik oleh masyarakat Jepang. Pada awalnya, sistem ini menghadapi berbagai tantangan, termasuk kebocoran data pribadi dan kesalahan pendaftaran yang menyebabkan ketidakpercayaan di kalangan publik. Meskipun demikian, pemerintah Jepang terus berusaha untuk meningkatkan sistem ini, dan dengan adanya integrasi kartu My Number dengan asuransi kesehatan, diharapkan dapat memperbaiki efisiensi dan keamanan pengelolaan data pribadi di masa depan. Diharapkan, perubahan ini akan mempermudah akses masyarakat ke layanan kesehatan dan meningkatkan kualitas perawatan yang diberikan.