Target 45% Swasembada Pangan Masih Belum Tercapai
Jepang Masih Jauh dari Target 45% untuk Capai Swasembada Pangan

Tingkat swasembada pangan berbasis kalori Jepang pada tahun fiskal 2023 mencapai 38%, masih jauh dari target 45% dan tidak berubah selama tiga tahun berturut-turut, kata kementrian pertanian.

Angka tersebut berada di level rendah selama lebih dari 10 tahun, yang mendorong pemerintah pada bulan Maret 2020 untuk menetapkan target menjadi 45% pada 2030.

Pada tahun fiskal lalu, produksi gandum dalam negeri naik pesat 10%/tahun, yang membantu mendorong rasio swasembada.

Akan tetapi, volume produksi gula selama periode yang sama turun hingga 30%, karena bit gula yang ditanam di Hokkaido terkena pembusukkan daun. Faktor-faktor lain juga turut berperan.

Berdasarkan Undang-Undang Dasar tentang Pangan, Pertanian, dan Pedesaan yang diamandemen pada Mei lalu, pemerintah menguraikan kebijakannya untuk memperkuat ketahanan pangan melalui peningkatan produksi pangan dalam negeri.

Rasio swasembada pangan negara ini lebih rendah jika dibandingkan dengan negara-negara Barat, seperti Amerika Serikat; Prancis; dan Italia, dengan masing-masing 104%, 121%, dan 55%.

Pemerintah mendorong peralihan ke produksi dalam negeri untuk gandum, kedelai, dan sayuran serta tanaman pangan lainnya. Berdasarkan nilai produksi, rasio swasembada naik 3 poin persentase tahun ke tahun menjadi 61% pada tahun fiskal 2023 karena penurunan harga biji-bijian impor, termasuk jagung.