Jepang Krisis Pembajakan Manga

Tindakan pembajakan terhadap manga Jepang yang diterjemahkan ke dalam bahasa asing semakin meresahkan seiring dengan popularitas manga Jepang yang merajalela di seluruh dunia. Kerugian akibat situs pembajakan yang memuat karya yang telah diterjemahkan tanpa izin semakin membesar. Bahkan, aplikasi ilegal berbahasa asing yang mengarahkan pengguna ke situs pembajakan telah terdeteksi di toko aplikasi resmi seperti yang ada di ponsel pintar. Industri manga Jepang menegaskan bahwa tindakan penanggulangan segera diperlukan untuk mengatasi masalah ini.

Menurut Asosiasi Penerbit Jepang (ABJ), hasil survei pada bulan Februari tahun ini menunjukkan bahwa terdapat 1207 situs pembajakan yang memuat publikasi seperti manga tanpa izin, di mana lebih dari 70% atau sebanyak 913 situs tersebut memuat karya yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa seperti bahasa Inggris, bahasa Vietnam, bahasa Indonesia dan lainnya.

ABJ menyatakan bahwa meskipun jumlah akses ke situs pembajakan berbahasa Jepang telah mengalami penurunan sekitar seperempatnya karena tindakan pencegahan dari pihak penerbit, namun situs berbahasa asing, terutama yang ditujukan untuk wilayah Asia Tenggara seperti Vietnam, terus berkembang dalam beberapa tahun terakhir. Jumlah aksesnya diperkirakan setidaknya lima kali lipat dari versi berbahasa Jepang, dengan kerugian akibat pelanggaran hak cipta juga jauh melampaui versi berbahasa Jepang.

Tak hanya itu, aplikasi ilegal berbahasa asing yang mengarahkan pengguna ke situs pembajakan juga menjadi perhatian serius. Menurut KADOKAWA, perusahaan penerbit ternama, setidaknya lima aplikasi pembajakan manga berbahasa asing terdeteksi di toko aplikasi resmi yang dikelola oleh Google dan Apple pada bulan Februari tahun lalu.

Pengiriman aplikasi di toko aplikasi resmi diatur oleh persyaratan tertentu, termasuk ketentuan untuk tidak melanggar hak cipta. Meskipun demikian, sulit untuk memantau versi berbahasa asing karena aplikasi yang ditampilkan dapat berbeda-beda tergantung pada negara atau wilayahnya. Hal ini membuat pemantauan dan penanganan masalah menjadi sulit.

Menurut "CODA" (Content Overseas Distribution Acceleration), sebuah organisasi yang beranggotakan perusahaan penerbit dan animasi, mereka menerima banyak keluhan terkait kerugian akibat aplikasi pembajakan dari perusahaan penerbit elektronik yang berusaha menjangkau pasar luar negeri. Oleh karena itu, CODA mendesak perlunya tindakan penanggulangan yang lebih efektif terhadap masalah pembajakan ini.

Pakar hukum yang mengkhususkan diri dalam masalah hak cipta dan pembajakan, Hiroyuki Nakashima, menyoroti pentingnya penangkapan pelaku dan pemberian hukuman pidana sebagai langkah terakhir dalam menanggulangi masalah ini. Dia juga mengingatkan bahwa keberadaan aplikasi pembajakan yang sulit terdeteksi, bersama dengan situs-situs pembajakan berukuran besar, menjadi ancaman serius terhadap industri manga dan anime yang populer secara global.

jepang masih kewalahan menghadapi pembajakan manga secara masal
Sebenarnya ini bukan masalah baru bagi Jepang, namun mereka masih kewalahan menghadapinya
Image by Bruno Coelho

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Follow IG kami untuk update tercepat!

X
× How can I help you?