Bank Sentral Jepang (BoJ) menaikkan suku bunga acuan ke level 0-0,1%. Naiknya suku bunga ini mengakhiri era suku bunga negatif yang terjadi sejak tahun 2007 atau sekitar 17 tahun lamanya. Perubahan ini menjadikan Jepang negara terakhir yang keluar dari rezim suku bunga negatif. Sejak Februari 2016, BoJ menerapkan suku bunga di level -0,1%.

BoJ akan terus membeli obligasi pemerintah dalam jumlah yang sama seperti sebelumnya, serta meningkatkan pembelian jika imbal hasil naik dengan cepat. Selain itu BoJ juga memutuskan untuk menghentikan pembelian aset beresiko seperti yang diperdagangkan di ETF dan dana investasi real estate Jepang. 

Inflasi Jepang melampaui target BoJ, yakni 2% selama lebih dari setahun. Banyak pelaku pasar memperkirakan suku bunga negatif bakal berakhir pada Maret atau April. Ekspetasi kenaikan suku bunga maik menguat setelah adanya kesepakatan kenaikan gaji sekitar 5%  antara serikat buruh dengan perusahaan. 

BoJ memperkirakan kondisi keuangan yang akomodatif akan dipertahankan untuk saat ini sebagai tanda kenaikan suku bunga di masa mendatang bersifat moderat. Suku bunga diatas 0% ini resikonya tinggi, akan ada kemungkinan aliran modal masuk ke Jepang karena mengincar imbal hasil obligasi yang lebih baik.