Sensasi Es Krim Dashi Jepang

image

Es Krim Rasa Dashi: Kombinasi Tak Terduga dari Jepang (Image by SoraNews24)

Kombinasi es krim dan kaldu dashi mungkin terdengar seperti lelucon kuliner, namun itulah yang benar-benar ditemukan oleh reporter kami, Udonko, saat mengunjungi Prefektur Niigata, Jepang. Saat berbelanja di pusat perbelanjaan CoCoLo yang terhubung dengan Stasiun Niigata, ia mampir ke On the Umami, toko khusus dashi yang terkenal dengan produk kaldu kombu dan katsuobushi-nya. Alih-alih hanya membeli persediaan kaldu seperti biasanya, pandangannya tertuju pada poster yang mempromosikan Dashi Soft Serve Ice Cream, es krim lembut yang benar-benar mengandung dashi. Dengan harga 400 yen, rasa penasaran mendorongnya untuk mencoba sajian unik tersebut.

image

Kombinasi tiga jenis kaldu kombu, dicampur dengan susu sapi Guernsey (Image by SoraNews24)

Dashi, yang biasanya digunakan sebagai dasar sup miso, kaldu mi, atau hidangan nasi seperti oyakodon dan gyudon, tentu bukan bahan yang diasosiasikan dengan makanan penutup. Tapi Dashi Soft Serve ini menawarkan sesuatu yang berbeda: kombinasi tiga jenis kaldu kombu, dicampur dengan susu sapi Guernsey, jenis susu langka yang hanya diproduksi oleh sekitar 300 ekor sapi di Jepang. Secara visual, es krim ini terlihat seperti es krim vanila biasa, putih cerah dan mengundang, tanpa petunjuk bahwa rasa gurih tersembunyi di balik tampilannya yang manis.

image

Perpaduan unik tanpa merusak rasa (Image by SoraNews24)

Gigitan pertama mengungkap rasa susu yang sangat lembut dan bersih, ciri khas susu Guernsey. Kejutan datang bukan dari rasa dashi yang langsung menyeruak, melainkan dari cara rasa asin halus perlahan muncul seiring es krim mulai mencair. Dashi tidak hadir sebagai rasa utama, melainkan latar yang memperkuat manisnya krim. Menurut Udonko, On the Umami tampaknya menyadari bahwa dominasi rasa kaldu bisa mematikan kenikmatan es krim, sehingga dashi dihadirkan secara halus dan seimbang, cukup untuk memberi keunikan, namun tidak sampai merusak rasa dasar es krimnya.

image

Keberanian inovasi kuliner Jepang yang tak henti mengejutkan (Image by SoraNews)

Meskipun terdengar ganjil, pengalaman mencicipi es krim dashi ini ternyata menyenangkan. Rasanya tidak hanya bisa diterima, tapi juga memikat, bahkan memberi lapisan rasa yang tidak biasa dalam hidangan penutup. Eksperimen rasa seperti ini menunjukkan keberanian inovasi kuliner Jepang yang tak henti mengejutkan, dan Dashi Soft Serve adalah bukti bahwa perpaduan antara manis dan gurih, meskipun tak lazim tetapibisa menghasilkan sesuatu yang benar-benar memuaskan.

 

Panduan Hiburan Malam Di Shibuya

image

Shibuya Tawarkan Panduan Hiburan Malam untuk Wisatawan Asing (Image by JapanToday)

Distrik Shibuya di Tokyo terus berupaya menata citranya sebagai kawasan hiburan malam yang aman dan tertib. Menjelang Halloween, pemerintah setempat kembali mengeluarkan peringatan kepada siapa pun yang berniat berpesta secara liar di jalanan. Hal ini merupakan bagian dari inisiatif untuk menghindari kekacauan seperti yang kerap terjadi di akhir Oktober. Meskipun ingin menjaga ketertiban, Shibuya tetap ingin mempertahankan atmosfer kehidupan malamnya, terutama sebagai destinasi favorit wisatawan internasional.

image

Meja Informasi Dari Asosiasi Pariwisata Shibuya Bantu Turis Temukan Hiburan Malam Sesuai Preferensi Mereka (Image by JapanToday)

Untuk mendukung hal tersebut, Distrik Shibuya menghadirkan Panduan Kehidupan Malam Shibuya, sebuah meja informasi resmi yang dikelola oleh Asosiasi Pariwisata Shibuya. Meja ini bertujuan membantu wisatawan asing menemukan tempat hiburan malam seperti klub, bar, maupun restoran yang sesuai dengan preferensi mereka. Didukung oleh staf dwibahasa, pengunjung dapat memperoleh rekomendasi dalam bahasa Jepang atau Inggris mengenai acara, program khusus, dan tempat-tempat yang sedang populer. Peta malam dwibahasa juga tersedia, dengan kategori yang mencakup bar dengan koktail khas hingga restoran non-alkohol yang menyajikan hidangan peraih penghargaan.

Meja informasi ini pertama kali diperkenalkan pada Februari lalu, dan kini kembali beroperasi dalam rangka Festival Hiburan Malam Shibuya. Lokasinya berada di luar Gedung Shibuya Prime, terhubung langsung dengan pintu keluar A0 Stasiun Shibuya, dan buka setiap hari pukul 18.00 hingga 22.00 hingga 13 Oktober. Melalui inisiatif ini, Shibuya berharap dapat menjaga reputasinya sebagai pusat hiburan malam yang menarik tanpa mengorbankan ketertiban umum. Proyek seperti ini menjadi contoh bagaimana kota besar dapat menyeimbangkan keseruan malam hari dengan kenyamanan lingkungan sekitarnya.

 

Ishiba Raih Penghargaan Kacamata

image

Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba Raih Penghargaan Kacamata Terbaik (Image by SoraNews24)

Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba Raih Penghargaan Kacamata Terbaik

Perdana Menteri Jepang, Shigeru Ishiba, yang dikabarkan akan segera pensiun dari dunia politik, baru-baru ini menerima Japan Best Dressed Eyes Award dalam kategori politik. Penghargaan ini diberikan kepada figur publik yang dinilai tampil paling gaya dengan kacamata, seiring meningkatnya tren penghargaan sejenis di Jepang, seperti "Best Jeans Award" untuk busana denim. Ishiba menghadiri upacara penghargaan di Ariake, Tokyo, bersama sejumlah tokoh ternama seperti aktris Fumino Kimura, ekonom Yusuke Narita, dan VTuber Hayato Kagami. Dalam pidato penerimaannya, Ishiba menyatakan bahwa penghargaan ini sangat tidak terduga dan menambahkan, “Terkadang hal-hal baik memang terjadi dalam hidup.”

image

Ishiba bangun citra serius lewat kacamata (Image by SoraNews24)

Penampilan Ishiba dalam berbagai model kacamata, termasuk kacamata hitam yang mencuri perhatian, menjadi sorotan publik. Ia mengakui bahwa pemilihan kacamata merupakan bagian dari citra yang ia bangun, untuk menampilkan kesan yang lebih lembut namun tetap serius. Meski dikenal sebagai politisi yang tidak terlalu mencolok, kehadirannya di acara tersebut menuai komentar yang membandingkan penampilannya dengan karakter Hancho dari manga terkenal Kaiji. Para penonton terkejut melihat sisi santai Ishiba, yang biasanya dikenal dengan gaya formal dan cenderung kaku.

image

Meski menuai Pro dan Kontra, Ishiba merupakan politisi unik dengan gayanya yang khas (Image by SoraNews24)

Di tengah masa kepemimpinannya yang dinilai kurang konsisten, terutama terkait penanganan inflasi dan kenaikan harga beras, Ishiba justru mendapat pujian atas kemampuannya meredam ancaman tarif dari pemerintahan Donald Trump. Meski sejumlah kebijakan ekonominya menuai kritik, pandangannya yang cerdas mengenai isu-isu konstitusional, seperti pengiriman militer untuk menghadapi ancaman fiktif seperti Godzilla, menunjukkan sisi pemikiran yang unik. Setelah pensiun, bukan tidak mungkin Ishiba akan menjajal karier baru sebagai komentator kacamata di media atau bahkan terlibat dalam dunia hiburan, siapa tahu, jika ada adaptasi live-action Kaiji berikutnya, mungkin kita akan melihatnya di layar kaca.

 

Jepang Hadirkan Masjid Bergerak

image

Masjid Keliling Buatan Jepang Siap Layani Komunitas Muslim di Daerah Krisis (Image by JapanToday)

Dua perusahaan Jepang di bidang kesehatan dan kesejahteraan, Yasu Project dan Relive, bekerja sama untuk menghadirkan masjid keliling yang dapat digunakan di zona bencana dan lokasi sementara lainnya. Proyek ini ditujukan untuk melayani komunitas Muslim yang terdampak krisis di berbagai penjuru dunia. Masjid keliling ini dibangun di atas truk Hino 10 roda dan dirancang agar bisa diperluas menjadi ruang salat seluas 48 meter persegi hanya dalam waktu lima menit. Dilengkapi dengan generator mandiri, empat unit pendingin udara, dan fasilitas mencuci, masjid ini memungkinkan umat Muslim tetap dapat beribadah dengan nyaman di tengah kondisi darurat.

image

CEO Yasu Project terinspirasi Emir Qatar, untuk bangun masjid keliling (Image by JapanToday)

CEO Yasu Project, Yasuharu Inoue, mengungkapkan bahwa ide pembuatan masjid keliling ini terinspirasi dari dorongan Emir Qatar setelah dirinya sering melakukan perjalanan ke Timur Tengah. Masjid bergerak pertama dibangun dengan biaya sekitar 85 juta yen, hasil kerja sama dengan Bank Doha dan Kamar Dagang. Proyek ini segera menarik perhatian media internasional dan bahkan mendapatkan klien pertamanya dari perusahaan minyak besar Arab Saudi, Aramco. Negara-negara seperti Indonesia dan Malaysia serta beberapa perusahaan Jepang juga telah menyatakan ketertarikannya terhadap inisiatif ini.

image

Bekerja sama dengan Relive yang dipimpin oleh Takashi Sasaki dan dukungan dari Manajer Dana umum, Shirato Taro (Image by JapanToday)

Relive, yang dipimpin oleh CEO Takashi Sasaki, kemudian bergabung dalam proyek ini untuk mendukung pendanaan dan memperkuat misi sosialnya. Sasaki menyarankan pembentukan organisasi khusus untuk mengelola dana, yang akan digunakan untuk menyumbangkan masjid keliling ke negara-negara kurang mampu. Tujuannya bukan hanya memberikan fasilitas ibadah, tetapi juga membawa pesan perdamaian dan mempererat hubungan antara Jepang dan dunia Islam, terutama di wilayah yang terdampak konflik atau bencana alam.

image

Inovasi ini dibuat sebagai bentuk jembatan perdamaian antara Jepang dan dunia Muslim (Image by JapanToday)

Manajer umum dana tersebut, Shirato Taro, yang juga mantan anggota Majelis Tokyo, menyoroti pentingnya menjunjung nilai-nilai persatuan di tengah meningkatnya polarisasi politik. Ia menekankan bahwa masjid keliling ini merupakan simbol hidup berdampingan secara harmonis. Inoue pun menyebutkan bahwa daerah-daerah yang menjadi target proyek meliputi wilayah konflik seperti Yaman, Irak, Gaza, dan Afrika, serta wilayah rawan bencana alam seperti Indonesia dan Iran. Proyek ini diharapkan dapat menjadi jembatan antarbudaya dan memperkuat solidaritas global di masa sulit.

 

Sempoa Populer Lagi di Jepang

image

Sempoa Kembali Populer di Jepang (Image by Google)

Di tengah dominasi teknologi digital, sempoa kembali mendapatkan tempat di hati masyarakat Jepang, terutama di kalangan anak-anak. Awalnya dianggap sebagai alat hitung kuno yang ketinggalan zaman, sempoa kini justru diminati karena manfaatnya dalam melatih kemampuan berhitung mental. Banyak orang tua yang awalnya skeptis akhirnya mengakui manfaat besar dari les sempoa. Anak-anak yang mengikuti kelas ini mampu melakukan perhitungan kompleks tanpa bantuan kalkulator, karena keterampilan berhitung mental mereka meningkat drastis. Popularitas sempoa juga terbukti dalam data: sekitar 8% siswa sekolah dasar di Jepang kini mengikuti les sempoa, menjadikannya kegiatan ekstrakurikuler terpopuler keenam, bahkan mengalahkan sepak bola.

image

Sempoa Populer kembali karena adanya Tekanan Ujian Masuk Sekolah (Image by Google)

Kembalinya minat terhadap sempoa tidak lepas dari meningkatnya tekanan ujian masuk sekolah menengah pertama di Jepang, yang menekankan kemampuan logika dan matematika. Meskipun sempoa tidak langsung digunakan dalam ujian tersebut, kemampuan berhitung mental yang diasah lewat latihan sempoa terbukti membantu. Lebih dari itu, sempoa juga menjadi sarana untuk mengalihkan perhatian anak dari layar ponsel dan dunia digital. Di era di mana anak-anak tumbuh bersama teknologi, sempoa menawarkan ruang untuk melatih konsentrasi, kesabaran, serta interaksi sosial dengan teman sebaya secara langsung.

image

Selain anak anak, Sempoa juga diminati orang dewasa untuk mengurangi stres dan melatih fokus (Image by Google)

Tak hanya anak-anak, sempoa juga mulai diminati oleh orang dewasa sebagai cara untuk mengurangi stres dan melatih fokus. Banyak yang menganggap sempoa sebagai hobi menyenangkan yang menenangkan pikiran dari kesibukan sehari-hari. Meski begitu, sempoa bukan solusi ajaib untuk menjadi ahli matematika, karena keterampilannya terbatas pada operasi dasar seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian. Namun, nilai positif dari aktivitas ini tetap besar: sempoa mengajak siapa saja untuk melepaskan diri sejenak dari dunia digital dan menyegarkan pikiran dengan cara yang sederhana namun bermanfaat.

 

Joby Dan ANA Uji Taksi Terbang

image

ANA Holdings dan Joby Aviation Inc bersama mengembangkan Inovasi Transportasi "Taksi Terbang" (Image by Google)

image

CEO Joby Aviation Inc, JoeBen Bevirt memuji revolusi mobilitas udara di Jepang (Image by Google)

CEO dan pendiri Joby, JoeBen Bevirt, menyatakan bahwa Jepang kini berada di garis depan dalam revolusi mobilitas udara, setelah sebelumnya memimpin dalam transformasi transportasi darat melalui industri otomotif dan kereta cepat. Ia menegaskan bahwa keberhasilan demonstrasi ini merupakan langkah penting menuju peluncuran komersial, serta kesempatan untuk melibatkan masyarakat, regulator, dan mitra industri guna mewujudkan visi layanan taksi udara. Sementara itu, Presiden dan CEO ANA HD, Koji Shibata, menekankan bahwa dukungan pemerintah dan sektor swasta menjadi kunci dalam membangun landasan bagi era baru mobilitas udara di Jepang.

image

Uji coba Taksi Terbang hasil kolaborasi ANA dan Joby di laksanakan di depan para pengunjung Osaka Expo 2025 (Image by Google)

Pesawat taksi udara Joby, yang menampilkan livery khas ANA, berhasil menunjukkan kemampuan teknologi penerbangan listrik yang senyap di hadapan para pengunjung Osaka Expo, yang diperkirakan mencapai 200.000 orang per hari. Selain menjadi ajang edukasi publik, penerbangan ini juga menyediakan data penting mengenai integrasi wilayah udara yang akan digunakan dalam kerja sama dengan Biro Penerbangan Sipil Jepang (JCAB) untuk mengembangkan regulasi mobilitas udara canggih. Demonstrasi ini juga bertujuan untuk membangun kepercayaan masyarakat terhadap moda transportasi baru yang efisien dan ramah lingkungan.

image

Kini ANA dan Joby tengah bersiap untuk meluncurkan tahap pertama di Tokyo (Image by Google)

Joby dan ANA HD telah merancang rencana peluncuran bertahap yang dimulai di Tokyo, termasuk pengembangan jaringan vertiport, program pelatihan pilot, serta infrastruktur pemeliharaan pesawat. Kedua perusahaan juga menggandeng mitra dari sektor real estat, manufaktur, dan pemerintah daerah untuk mempercepat realisasi layanan ini. Dengan kecepatan maksimum hingga 320 km/jam dan kapasitas hingga empat penumpang, pesawat Joby menawarkan alternatif transportasi yang cepat, bersih, dan nyaman, serta mampu memangkas waktu tempuh dari satu jam menjadi hanya beberapa menit, sambil mengurangi kemacetan, kebisingan, dan polusi udara di kawasan perkotaan.

 

Beasiswa Siswa SMA Di Jepang

image

Beasiswa SMA Jepang sangat diharapkan, bagi WNA dengan keterbatasan akses pelayanan publik (Image by Google)

Beasiswa Swasta Dukung Siswa SMA Tanpa Dokumen di Jepang

Di Jepang, sebuah program beasiswa swasta yang diluncurkan pada tahun 2023 kini memberikan harapan baru bagi siswa SMA tanpa status kependudukan resmi. Program ini ditujukan untuk mendukung anak-anak migran yang tidak lagi menerima bantuan pemerintah setelah lulus dari jenjang SMP. Tanpa hak tinggal dan seringkali dengan orang tua yang tidak diizinkan bekerja, banyak keluarga migran terjebak dalam kemiskinan. Melalui dana hibah dan dukungan non-finansial, beasiswa ini membantu siswa tetap mengakses pendidikan dan mengejar cita-cita mereka, meski berada dalam kondisi sosial dan hukum yang sulit.

image

Miwa Kato: Banyak siswa ditolak sekolah atau kerja meski sudah lulus SMA (Image by KyodoNews)

Salah satu penerima beasiswa adalah siswi berusia 16 tahun asal Timur Tengah yang tinggal di wilayah Kanto. Ia dan keluarganya telah tinggal di Jepang selama tujuh tahun setelah melarikan diri dari rezim diktator. Meski telah mengajukan status pengungsi, keluarga ini hanya mendapat status "pembebasan bersyarat", yang sangat membatasi akses terhadap pekerjaan dan layanan publik. Dalam situasi ini, beasiswa sebesar 10.000 yen per bulan menjadi penyelamat untuk biaya sekolah, sementara para tutor seperti Miwa Kato juga membimbing siswa untuk mempersiapkan tes bahasa dan menghadapi diskriminasi tidak kasat mata di dunia pendidikan maupun kerja.

image

Nanako Inaba: Masuk universitas bisa buka jalan ke visa belajar, tapi hambatannya masih besar (Image by KyodoNews)

Meskipun memberikan dampak besar, masa depan program beasiswa ini masih belum pasti karena sepenuhnya bergantung pada donasi. Para aktivis dan akademisi, seperti Nanako Inaba dari Universitas Sophia, menekankan bahwa ini bukan sekadar isu administratif, tetapi juga soal hak anak. Konvensi PBB tentang Hak Anak, yang telah diratifikasi oleh Jepang, menyatakan bahwa semua anak berhak atas akses ke pendidikan tinggi. Bagi banyak anak migran yang lahir atau tumbuh besar di Jepang, kehidupan mereka telah berakar di sana, dan mereka membutuhkan dukungan konkret untuk menjamin masa depan yang adil dan layak.

 

Rekor Visa Terampil Jepang

image

Badan Imigrasi Jepang umumkan Pemegang visa terampil capai rekor tertinggi (Image by Google)

Badan Imigrasi Jepang mengumumkan bahwa jumlah warga negara asing yang bekerja di bawah skema visa Pekerja Keterampilan Khusus mencapai rekor tertinggi, yakni 336.196 orang pada akhir Juni 2025. Lonjakan ini didorong oleh peningkatan signifikan pemegang visa No. 2, yang memerlukan keterampilan tingkat lanjut dan memberikan peluang untuk mendapatkan status tempat tinggal permanen. Sektor manufaktur makanan dan minuman menjadi industri utama yang menyerap tenaga kerja asing, dengan sekitar 84.000 pekerja. Warga Vietnam menjadi kelompok terbanyak pemegang visa, sekitar 40 persen, diikuti oleh pekerja dari Indonesia dan Myanmar.

image

Jumlah pemegang visa terampil sampai dengan pertengahan 2025 naik sampai 3,7 kali lipat (Image by Google)

Visa Pekerja Keterampilan Khusus terdiri dari dua jenis: visa No. 1 dan No. 2. Visa No. 1 memungkinkan warga asing bekerja hingga lima tahun di 16 sektor industri, seperti pertanian dan konstruksi. Setelah memenuhi syarat tertentu, seperti lulus ujian, pemegang visa No. 1 dapat beralih ke visa No. 2, yang berlaku di 11 sektor dan membuka peluang untuk tinggal permanen. Hingga pertengahan 2025, jumlah pemegang visa No. 2 mencapai 3.073 orang, naik sekitar 3,7 kali lipat dibanding akhir tahun lalu. Banyak dari mereka adalah pemegang visa No. 1 yang telah memenuhi syarat setelah lima tahun tinggal di Jepang.

image

Meski magang akan dihapus di 2027, hampir 50% pemegang visa terampil dari magang (Image by Google)

Sekitar 50 persen pemegang visa No. 1 sebelumnya mengikuti Program Pelatihan Magang Teknis, yang ditujukan untuk meningkatkan keterampilan teknis pekerja dari negara berkembang. Mereka berhasil beralih ke status pekerja terampil tanpa harus mengikuti ujian tambahan. Menanggapi berbagai kritik terhadap program magang ini, pemerintah Jepang berencana untuk menghapusnya pada tahun fiskal 2027. Sebagai gantinya, akan diterapkan sistem baru bernama Ketenagakerjaan untuk Pengembangan Keterampilan, yang mendorong transisi pekerja ke status Pekerja Terampil Khusus setelah tiga tahun bekerja di Jepang.

 

Mahakarya Seni Jepang Dalam Kue

image

Mahakarya Hokusai dalam Sajiann kue manis nan menggugah selera (Image by SoraNews24)

Karya seni klasik Jepang kini hadir dalam bentuk yang tak terduga: kue dan kue kering. Seri cetak balok kayu legendaris karya Katsushika Hokusai, Thirty-Six Views of Mount Fuji, termasuk karya ikonis The Great Wave off Kanagawa, telah banyak diadaptasi ke berbagai media, dari gitar listrik hingga pakaian dalam. Namun, Katanukiya, sebuah toko kue di Jepang, menghadirkan interpretasi yang unik dan mengesankan melalui hidangan penutup yang memadukan seni dan kuliner dengan luar biasa. Mereka menyebut koleksi ini sebagai “Little Views of Mount Fuji.”

image

Baumkuchen dengan sentuhan seni Hokusai yang menawan (Image by SoraNews24)

Salah satu sajian utama dalam seri ini adalah Baumkuchen versi Jepang. Tidak seperti metode tradisional Jerman yang menggunakan alat pemanggang berputar vertikal, Baumkuchen ini dibuat secara pipih dengan mengoleskan lapisan tipis adonan di atas loyang, kemudian dipanggang satu per satu hingga matang sempurna. Lapisan atasnya terbuat dari kue bolu putih telur yang memiliki tekstur halus, ideal untuk mencetak karya seni Hokusai menggunakan printer makanan berdefinisi tinggi. Hasilnya adalah kue berlapis yang tak hanya lezat, tapi juga indah dipandang.

image

Teknik pembuatannya pun dibuat menarik sehingga menghasilkan hasil yang cantik (Image by SoraNews24)

image

Konsep unik ini berhasil menghadirkan pengalaman visual yang mendalam sebelum disantap (Image by SoraNews24)

Yang membuatnya lebih menarik, Katanukiya memotong beberapa garis utama dalam gambar Hokusai agar kue dapat dimainkan seperti puzzle 3D. Setelah dibuka, dua bagian Baumkuchen bisa disesuaikan kembali untuk menampilkan gradasi warna dan bentuk karya seni secara utuh, menghadirkan pengalaman visual yang mendalam sebelum disantap. Beberapa desain yang tersedia antara lain The Great Wave off Kanagawa, Fujimigahara Field in Owari Province, dan Fine Wind, Clear Morning. Kue-kue ini dijual dengan harga 594 yen per buah, atau 1.782 yen untuk satu set.

image

Selain ada baumkuchen, Katanukiya juga menghadirkan Makaroni Baton yang tak kalah menarik (Image by SoraNews24)

image

Tetap renyah dalam balutan Seni yang presisi (Image by SoraNews24)

Tak hanya Baumkuchen, Katanukiya juga memperkenalkan Makaroni Baton, versi panjang dari macaron Prancis. Bentuknya yang lonjong memungkinkan cetakan lanskap Hokusai ditampilkan dengan lebih presisi. Teksturnya tetap ringan dan renyah seperti macaron pada umumnya. Satu set berisi delapan macaron dijual seharga 1.926 yen, menampilkan karya-karya seperti Thunderstorm Beneath the Summit, Under Mannen Bridge at Fukagawa, hingga Enoshima in Sagami Province. Setiap gigitan memberikan sensasi rasa yang memanjakan lidah, dibalut dengan keindahan seni klasik Jepang.

Sayangnya, koleksi “Little Views of Mount Fuji” saat ini hanya tersedia di dua lokasi Katanukiya: Shibuya (dekat Shibuya Scramble) dan kawasan Ginza di Tokyo. Meski begitu, toko ini merencanakan pembukaan pop-up store di masa mendatang di berbagai lokasi di Jepang. Jika Anda sedang berada di Jepang, jangan lewatkan kesempatan untuk menikmati mahakarya Hokusai dalam bentuk yang benar-benar menggoda selera ini.

 

Bus Jepang Hadirkan Kursi Rebah

image

Perusahaan transportasi di Jepang, Kochi Ekimae Kanko meluncurkan layanan bus malam dengan fasilitas kursi yang dapat direbahkan (Image by Google)

Sebuah perusahaan transportasi asal Jepang, Kochi Ekimae Kanko, akan meluncurkan layanan bus malam pertama di negara itu dengan kursi yang dapat direbahkan mulai November 2025. Layanan ini merupakan hasil dari uji coba yang sukses dan respons positif dari para penumpang yang mengeluhkan kelelahan fisik saat menempuh perjalanan panjang di malam hari. Perusahaan menilai adanya permintaan yang cukup tinggi untuk fasilitas bus yang lebih nyaman, khususnya dalam perjalanan jarak jauh.

image

Layanan ini sudah sempat di uji cobakan dalam perjalanan 13 jam dari Kochi ke Tokyo dan akan mulai dioperasikan secara umum per November 2025 (Image by Google)

Dalam uji coba yang dilakukan pada Agustus lalu, kursi inovatif ini digunakan dalam perjalanan 13 jam antara Prefektur Kochi dan Tokyo. Kursi yang dapat diubah menjadi dua tingkat tempat tidur ini ditawarkan dengan tarif 12.000 yen untuk tempat tidur atas dan 10.000 yen untuk tempat tidur bawah. Setiap tempat tidur memiliki panjang 180 sentimeter dan lebar 48 sentimeter, serta dilengkapi dengan tirai privasi dan rel pengaman. Meski tarif reguler untuk layanan ini belum diumumkan, respons penumpang menunjukkan potensi besar bagi pengoperasian layanan secara tetap.

image

Kochi Ekimae Kanko menggandeng perusahaan lokal mengembangkan kursi konvertibel tersebut kurang lebih selama 10 tahun (Image by Google)

Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi, dan Pariwisata Jepang mencatat bahwa bus dengan tempat tidur datar telah digunakan di negara lain seperti Amerika Serikat dan Vietnam. Namun, di Jepang, beberapa operator bus sebelumnya gagal memenuhi standar keselamatan jika menggunakan desain tempat tidur konvensional. Untuk mengatasi hal ini, Kochi Ekimae Kanko bekerja sama dengan perusahaan lokal selama sekitar 10 tahun untuk mengembangkan kursi konvertibel yang memenuhi persyaratan keselamatan lalu lintas jalan. 

image

Prof. Tetsuya Kimura dari Universitas Teknologi Nagaoka memberikan komentar terhadap layanan terbaru dari Kochi Ekimae Kanko tersebut (Image by Google)

Tetsuya Kimura, profesor teknik keselamatan di Universitas Teknologi Nagaoka, menekankan pentingnya pengawasan berkelanjutan terhadap layanan baru ini. Ia menyatakan bahwa meskipun kementerian telah menetapkan standar keselamatan untuk bus jarak jauh, kenyamanan penumpang juga harus diimbangi dengan perlindungan maksimal bagi semua kalangan, tanpa memandang usia atau kondisi fisik. Peluncuran inovasi ini diharapkan dapat menjadi tonggak baru dalam dunia transportasi malam di Jepang.