
Image by Google
Mengenal LIKE MILK: Susu dari Ragi, Bukan Hewan atau Tumbuhan
Dalam dunia pangan modern, muncul berbagai alternatif susu untuk menjawab kebutuhan orang yang alergi, intoleran laktosa, vegan, atau yang peduli lingkungan. Salah satu inovasi terbaru datang dari Jepang, yaitu LIKE MILK, produk susu non-hewani yang dikembangkan oleh Asahi Group. Uniknya, susu ini tidak berasal dari sapi maupun tumbuhan seperti kedelai atau oat, melainkan dari ragi mikroorganisme yang biasa digunakan dalam fermentasi. Proses pembuatan LIKE MILK dimulai dari fermentasi ragi, yang kemudian dikeringkan menjadi bubuk dan dicampur dengan bahan lain. Hasil akhirnya adalah minuman putih menyerupai susu, dengan tekstur lembut dan rasa manis alami. Produk ini bebas dari rasa dan aroma khas ragi, sehingga cocok dikonsumsi langsung atau dipakai dalam berbagai hidangan seperti kopi, sereal, hingga masakan.

Image by Google
Dari sisi gizi, LIKE MILK tergolong lengkap. Kandungan proteinnya setara dengan susu sapi, tetapi lemaknya 38% lebih rendah. Selain itu, LIKE MILK mengandung lebih banyak serat dan seng dibandingkan susu hewani atau nabati. Yang paling penting, produk ini bebas dari 28 alergen umum, termasuk susu, kedelai, kacang, dan gluten, sehingga aman bagi penderita alergi makanan dan intoleransi laktosa. Produk ini pertama kali diperkenalkan kepada publik melalui crowdfunding di platform Makuake pada April 2025. Respons masyarakat sangat positif—dalam seminggu saja, dana yang terkumpul mencapai ¥117 juta dari target awal ¥300 ribu. Asahi merencanakan peluncuran nasional pada tahun 2026, dengan kemasan awal 200 ml dan rencana varian 1000 ml di akhir 2025.

Image by Google
Dari sisi lingkungan, LIKE MILK menawarkan keunggulan penting. Karena berbasis mikroorganisme dan tidak memerlukan peternakan, jejak karbonnya jauh lebih kecil dibanding susu sapi. Ini menjadikannya pilihan yang ramah lingkungan, sejalan dengan tren konsumsi berkelanjutan di seluruh dunia. Melalui LIKE MILK, Asahi memperkenalkan konsep baru dalam dunia susu: produk berbasis ragi yang bergizi, aman untuk berbagai jenis diet, dan berkontribusi pada pelestarian lingkungan. Inovasi ini menunjukkan bagaimana teknologi pangan bisa membantu menjawab tantangan kesehatan dan keberlanjutan di masa depan.